Strategi Capres Cawapres

Polling Jokowi Vs Prabowo Berubah di Menit Akhir, Said Didu Beri Jawaban Mengapa Bisa Terjadi

Polling yang dibuat Said Didu menjadi perbincangan di linimasa. Itu lantaran berubah drastis di beberapa menit terakhir.

Editor: Duanto AS
Postingan Said Didu yang diunggah netizen @kandargalang (Capture/Twitter) 

Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi polling dari Twitter agar bisa dianggap sahih.

Berikut petikan penjelasan Khairil.

"Nah, sekarang bagaimana dengan polling via twitter? Ada banyak kelemahan dari polling twitter shg tidak sesuai dengan kaidah ilmiah. Ini menjadi masalah ketika akan kita gunakan untuk menyimpulkan populasi, khususnya populasi rakyat Indonesia.

Pertama, siapa yg menjadi populasinya ketika kita melakukan polling via twitter? Kita tdk bisa mengatakan bhw pengguna twitter adalah populasi Indonesia. Tidak bisa juga dikatakan bhw semua pengguna twitter berhak memilih. Tidak ada jaminan bhw satu org hanya punya satu akun.

Kedua, siapa yg menjadi “sample”nya? Apakah teknik peluang bs digunakan disini? Sayangnya tdk bs digunakan krn yg ikut polling twitter bukan mereka yg terpilih tetapi mereka yg mau ikut polling saja. Juga brp jumlah “sample” yg tepat utk mencapai akurasi dan presisi tertentu?

Berbagai kelemahan tsb menjadikan data yg terkumpul tidak sahih adanya, sehingga sulit mengetahui akurasi dan presisinya. Jadi hasil polling twitter tidak layak untuk dipercaya.

Dari uraian itu jelas masalah utama dari polling twitter adalah yg melakukan polling tidak bisa mengendalikan “sample” dan “populasinya”. Seandainya kita bisa mengendalikannya, maka kita bisa mendapatkan data yg valid. Tapi apakah mungkin dilakukan pengendalian itu?

Sependek pengetahuan saya pengendalian “sample” dlm polling twitter sangat sulit dilakukan. Mengapa? Karena kita tdk bisa memilih “sample”nya, tdk bisa memastikan apakah yg mengisi orang Indonesia, apakah berhak memilih atau tdk, bahkan kita tidak bisa menolak robot.

Hal penting lainnya karena wawancara tidak mungkin dilakukan dlm polling twitter maka sulit melakukan verifikasi atas kebenaran atau kejujuran jawaban yg diperoleh.

Demikianlah mengapa hasil polling via twitter tidak layak dipercaya, dan cukup sebagai hiburan saja..

Terimakasih dan tabiiiiiik...!!!," tulis Khairil. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

TRIBUN JAMBI DI INSTAGRAM:

Baca: Mahfud MD Akhirnya Jujur, Ungkap Kronologi Namanya jadi Cawapres, Tengah Malam di Widya Candra

Baca: Pelantikan Komjen Syafruddin Gantikan Asman Abnur Jadi Menpan-RB

Baca: Sosok Joko Widodo di Mata Mahfud MD, Ungkapkan 3 Hal yang Bikin Pribadi Jokowi Baik

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved