Pelecehan Seksual Terstruktur di Panti Asuhan, Anak-anak Perempuan Kerap Terbangun Kesakitan

Pengunjung tidak dikenal, katanya, sering kali muncul dalam kegelapan dan menyerangnya secara seksual.

Editor: Nani Rachmaini
Capture video
ilustrasi 

Petugas perlindungan anak juga ditangkap dan polisi mengatakan mereka masih mencari seorang petugas, yang memimpin dewan kesejahteraan anak yang telah melarikan diri.

Banyak anak mengeluh karena mereka tidak diberikan pakaian, obat dan peralatan mandi.

Mereka diberikan makanan yang buruk kualitasnya dan dipaksa tidur di lantai. Banyak panti bahkan tidak menyimpan obat-obatan.

Di panti asuhan anak laki-laki, penghuninya dilaporkan dipukuli dan dilecehkan para satpam dan perawat.

Laporan menyatakan para pegawai memandang dirinya berhak memukuli mereka jika anak-anak menjadi "nakal" atau "berusaha melarikan diri".

Pada sebuah panti asuhan, dilaporkan anak laki-laki dipaksa memasak dan bekerja untuk para manajer, yang tinggal di tempat yang sama.

Di panti asuhan yang lain, seorang anak laki-laki bisu tuli memperlihatkan "bekas luka lebih tujuh sentimeter di pipinya karena dirinya dipukul pengawas karena menolak memasak untuknya".

Seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun yang bisu tuli mengatakan kepada peneliti alat bantu dengarnya direnggut staf. "Dia meminta kami untuk meminta kembali alat tersebut."

Menolak bertindak

Protes meluas terkait dugaan penyiksaan kepada anak-anak panti asuhan Muzaffarpur telah mempermalukan pemerintahan di Bihar, yang dijalankan oleh kelompok nasionalis Hindu BJP dan kelompok setempat yang kuat bernama Janata Dal (United)

Menteri utama Nitish Kumar menjanjikan dilakukannya reformasi menyeluruh panti asuhan.

Dia memberhentikan sementara puluhan pejabat, dan mengatakan pemerintah akan mengambil alih panti.

Hanya tujuh panti asuhan negara bagian yang dianggap dijalankan dengan baik, menurut dokumen internal.

Di Delhi, pemerintah federal menjanjikan audit seluruh panti asuhan anak, yang berjumlah 9.000 di India.

Tetapi tindakan ini saja tidak cukup untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved