Kisah Masa Kecil Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa, Berawal dari Sebuah Kampung di Magelang

Jangan mengharapkan hak kepada negara apa yang diberikan kepadamu, tapi berikan apa yang dapat kau sumbangkan untuk negaramu.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Instagram/@pssi__fai
Timnas Indonesia U-16 kalahkan Vietnam dengan skor 4-2 

Bakat yang mereka punyai seperti bakat alami.

Yuni yang diberitahukan oleh Maksum, langsung menyadari bakat yang mereka punyai. 

Bagas-Bagus dimasukkan ke sekolah sepakbola di SSB Putra Harapan di bawah asuhan Marsudi, Teguh Sutrisno dan Yeyen.

Dari sana, bakat sepakbola Bagas-Bagus semakin terlihat.

Mereka terus menggeluti sepakbola, sampai bergabung dengan banyak sekolah sepakbola.

SSB Gelora Putra Deltras (Sidoarjo), SSB Bromo, SSB Pesat Karanganyar, SSB Bogowonto, SSB Barito, SSB Blue Eagle (Jakarta), SSB Undip, SSB Putra Kalimantan Tengah.

"Sampai mereka tampil dalam tim sepakbola POPDA hingga akhirnya masuk dalam tim PPSM Junior. Itu menjadi suatu kebanggaan, dan kecintaan mereka akan sepakbola begitu besar. Saya sebagai ayahnya mendukungnya penuh," ujar Yuni.

Meski mereka moncer di sepakbola, Bagas-Bagus sempat mengalami kesulitan untuk mencari sekolah.

Baca: Disalahkan Karena Bisnis Kulinernya, Gibran Rakabuming Beri 3 Kata Ini ke Seorang Netter

Sedikit sekolah yang mau menerima Bagas-Bagus dengan nilai mereka yang sedikit tertinggal.

Apalagi saat itu kedua anaknya sedang berkonsentrasi pemusatan Timnas U-16 di Thailand.

Tetapi akhirnya PSSI memberikan surat rekomendasi agar mereka dapat diterima di sekolah. 

Jadilah mereka masuk SMAN 5 Kota Magelang.

Tetapi hanya tiga bulan berselang mereka keluar. 

Akibat kesibukannya bermain sepakbola, pendidikan mereka jadi terabaikan.

Akhirnya, setelah tiga bulan itu mereka dipindahkan ke Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Sumatera Utara (Sumut).

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved