Cultural Visit Media Gathering 2018

Tangan Lihai Kaum Perempuan Menggulung Tembakau

Tangan mereka sudah sangat lihai. Rajangan tembakau yang sudah diracik dengan cengkeh diambil secuil, dimasukkan ke dalam alat

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUN JAMBI/SUANG SITANGGANG
Tari Kretek, yang menggambarkan proses pembuatan sigaret kretek tangan (SKT) 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Suang Sitanggang

Semerbak aroma tembakau langsung tercium kala memasuki sebuah ruangan yang sangat luas di pabrik pembuatan sigaret kretek tangan (SKT) di Desa Karangbener, Kudus, Jawa Tengah.

Ribuan orang perempuan memadatinya, berseragam dominan biru, dilengkapi topi yang seragam pula. Mereka duduk rapi di bangku masing-masing.

Tatapannya semua ke depan, tepatnya ke arah alat pembuat rokok yang sedang digunakan. Peralatannya sangat sederhana. Ada yang memegang alat penggulung tembakau atau alat linting, dan ada alat yang memegang gunting.

Ruangan untuk memproduksi rokok kretek ini cukup luas. Bila saja tidak ada peralatan di dalamnya, sangat cukup nyaman untuk bermain sepak bola di sana.

Ada beberapa ruangan lainnya di pabrik ini, tapi tak seluas ruangan untuk memproduksi rokok tanpa filter yang diisi para perempuan tersebut.

Para perempuan itu bekerja secara tim. Ada yang bagian melinting atau menggulung tembakau ke kertas, ada yang merapikan atau disebut membatil.

Rokok yang sudah dilinting diberi ke teman di sebelahnya untuk dirapikan, dengan cara menggunting tembakau di kedua ujung rokok itu.

Tangan mereka sudah sangat lihai. Rajangan tembakau yang sudah diracik dengan cengkeh diambil secuil, dimasukkan ke dalam alat penggiling yang terbuat dari kayu.

Proses menggulung rajangan tembakau yang dilakukan di pabrik SKT milik PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah
Proses menggulung rajangan tembakau yang dilakukan di pabrik SKT milik PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah (TRIBUN JAMBI/SUANG SITANGGANG)

Selanjutnya diletakkan kertas rokok di bawahnya, bersamaan dengan itu sebuah tuas di bagian atas alat itu ditarik hingga ujung. Rokok sudah jadi, tapi belum rapi. Tugas teman di sebelah yang merapikan, dengan cara digunting.

Begitulah pemandangan yang terlihat di pabrik sigaret kretek tangan (SKT) milik PT Djarum itu. Di pabrik inilah tangan-tangan lihai perempuan kudus menghasilkan beragam merk rokok yang kini menyebar di seluruh pelosok negeri ini.

Pada saat rombongan Cultural Visit Media Gathering 2018 berkunjung ke sana, Rabu (11/7), para pekerja sedang membuat rokok Djarum 76.

Lebih dari 4.000 orang yang bekerja di pabrik tersebut. Mereka bekerja dari pagi hingga siang.

Satu pasang (pelinting dan pembatil) bisa menghasilkan 4.000 batang dalam sehari. “Mereka sudah lama bekerja di sini. Tangan mereka sudah sangat cekatan,” ucap Sumiati, seorang pengawas pabrik itu.

Halaman
1234
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved