Ditembak Saat sedang Menolong Warga, ini Pesan Terakhir Razan Al Najjar Sebelum Meninggal
Wanita muda berparas cantik tersebut segera bergegas ke area berbahaya untuk menolong korban terluka.
Najjar menghembuskan napas terakhir tidak lama setelah peluru dari tentara Israel bersarang di dadanya.
Menurut Juru Bicara Kementerian Ashraf Al-Qudra, Najjar mengenakan jas putih ala petugas medis ketika ia ditembak.
Baca: Hasil MotoGP Jorge Lorenzo Podium, Marc Marquez Harus Puas di Urutan Belakang
Baca: Juni Ini Bunga Deposito Mulai Naik, Bagaimana dengan Bunga Kredit?
Baca: Rayakan Lebaran Idul Fitri, Warga Jambi Habiskan Uang Jutaan Hanya untuk Baju
Mengutip dari The Washington Post, militer Israel mengatakan akan menyelidiki kematian Najjar. Kendati demikian, mereka berdalih tindakan pasukannya 'sesuai dengan prosedur operasi standar.'
"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) terus bekerja untuk menarik pelajaran operasional dan mengurangi jumlah korban di wilayah pagar keamanan Jalur Gaza,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
"Sayangnya, organisasi teror Hamas dengan sengaja dan menempatkan warga sipil dalam bahaya," tambahnya.
Najjar merupakan penduduk Khuzza, sebuah desa pertanian yang terletak di dekat perbatasan dengan Israel.
Hingga akhir hidupnya, Razan Najjar ingin membuktikan bahwa wanita bisa mempunyai andil dalam masyarakat Palestina di Gaza.
"Menjadi tenaga medis bukan hanya pekerjaan untuk seorang pria, tapi untuk wanita juga," kata Razan al-Najjar dalam sebuah wawancara di kamp protes Gaza bulan lalu.

Razan Najjar juga pernah berkata kepada ayahnya sebelum dia meninggal dunia.
Ia mempunyai tekad untuk menyelamatkan nyawa dan memberi pesan damai kepada dunia.
"Kami memiliki satu tujuan, untuk menyelamatkan nyawa dan mengevakuasi orang. Dan mengirim pesan ke dunia: Tanpa senjata, kita bisa melakukan apa saja," ujar ayah Najjar.
Fakta baru pun terungkap setelah kematian gadis cantik berusia 21 tahun itu.
Baca: Daftar 10 Kota Termacet di Dunia, Jakarta Masuk Nggak Ya?
Ternyata Najjar punya seorang kekasih, dia adalah relawan pekerja ambulans, Izzat Shatat.
Izzat, mengatakan kepada Associated Press bahwa dia dan Razan Najjar berencana untuk mengumumkan pertunangan mereka pada akhir Ramadaan.
Dilansir dari middleeasteye.net, ayah Najjar, Ashraf, membawa seragam berlumuran darah milik Najjar.