Mengenal Syed Saddiq, Politisi Muda Malaysia yang Tumbangkan Petahana Tiga Periode
Kekuatan kaum muda terbukti menjadi agen perubahan dalam pemilihan umum Malaysia baru-baru ini
"Saat menjadi Pimpinan Muda PPBM, tugas saya adalah merebut perasaan dan pemikiran pemilih muda, untuk memastikan partai saya dapat membangun kemenangan pemerintah untuk pertama kalinya dalam sejarah Malaysia," kata Syed Saddiq kepada wartawan BBC Thailand, Watchiranont Thongtep.
Politikus berumur 25 tahun ini menegaskan suaranya dan suara generasi muda sudah tidak lagi menjadi kelompok pemuda yang terpinggirkan di Malaysia.
Dia kemudian menjelaskan dirinya adalah salah satu pendiri Bersatu, yang bertanggung jawab menggerakkan suara generasi muda. Baru kali ini pemilihan umum di Malaysia mencatat begitu tingginya jumlah pemuda yang ikut serta. Sekitar 51% dari pemilih merupakan generasi muda yang berusia di bawah 40 tahun.
Sejumlah jajak pendapat mengisyaratkan bahwa generasi muda Malaysia tidak terlalu memperhatikan pemilu dan sebagian lagi mengatakan mereka tidak akan menggunakan suaranya untuk menciptakan perubahan. Tetapi Syed Saddiq tidak sependapat.
"Itu suatu kesalahan," katanya.
"Mereka peduli kepada masa depan. Sebelumnya mereka kemungkinan mengatakan hal yang sebaliknya. Ini karena mereka tidak menginginkan kehilangan pekerjaan dan keluarga mereka kemungkinan diancam. Jadi ketika mereka ditanyakan tentang suaranya, mereka berusaha netral dan selalu mengatakan 'saya tidak peduli'", dia menjelaskan.
Baca: Sempat Jadi Macan Asia, Malaysia Terancam Bangkrut, PM Mahathir Buka Sumbangan Untuk Lunasi Hutang
Baca: Identitas Pengendara Alphard Pelaku Tabrak Lari di Surabaya Ternyata Seorang Kakek yang Diduga Teler
Pada hari pemilihan umum pada tanggal 9 Mei lalu, Syed Saddiq mengatakan gelombang besar generasi muda memperlihatkan kekuatan mereka dengan memberikan suara kepada koalisi pihak oposisi.
"Saya menggambarkan gerakan ini sebagai "tsunami bisu Generasi Muda", kata Syed Saddiq Syed Abdul Rahman.
Syed Saddiq banyak menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook dan Twitter untuk mendekati pemilih muda.
Kuncinya komunikasi
Saat ditanyakan bentuk strategi komunikasi yang dipakai untuk merebut hati dan pikiran generasi muda, anggota parlemen muda ini mengungkapkan dirinya banyak menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook dan Twitter untuk mendekati pemilih muda.
"Anda harus berteriak ke berbagai kelompok yang berbeda seperti pemuda yang baru lulus dan telah bekerja atau masih menganggur, mulai dari sekolah kejuruan sampai ke universitas," katanya.
Dia mendekati anak muda untuk mendorong mereka menyatakan diri. Dia menjelaskan bahwa tingkat pengangguran di Malaysia adalah empat kali lebih besar dari rata-rata nasional, sementara sebagian dari mereka dibebani utang sekolah.
"Saat saya mendirikan Kelompok Pemuda untuk partai, saya sering mengajak pimpinan kelompok yang tidak biasa ke dalam partai," katanya.
Misalnya, kelompoknya memiliki anggota yang terkenal di kalangan industri sepeda motor. Jadi dia dapat berbicara, misalnya ke puluhan ribu pengendara motor agar mendukung partai.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/01062018_syed-saddiq_20180601_124538.jpg)