Kesehatan

Aneka Manfaat Petai - Benarkah Bisa Atasi Hipertensi?

Petai, alias parkia speciosa termasuk jenis makanan dari tumbuhan yang mengandung sumber-sumber mineral yang penting.

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
simomot.com
Buah Pete (Petai) 

TRIBUNJAMBI.COM - Petai, alias parkia speciosa termasuk jenis makanan dari tumbuhan yang mengandung sumber-sumber mineral yang penting. Petai menjadi salah satu lalapan favorit sebagian masyarakat di Indonesia.

Meski menyebabkan bau mulut, petai tetap disukai karena rasanya yang unik. Namun tahukah Anda, petai ternyata juga menyimpan beragam manfaat kesehatan.

Baca: Jajaran Polres Sarolangun Peringati Hari Kelahiran Pancasila

Bahasan tentang petai diunggah kembali akun klikdokter.com, Jumat (1/6) pukul 15.30 WIB. Nur Budhi dari klikdokter.com akan mengulas tentang manfaat petai, sekaligus menjawab rumor tentang konsumsi petai untuk mencegah hipertensi. Berikut ulasannya.

Banyak yang menduga bahwa petai memiliki manfaat yang besar dalam mencegah hipertensi alias tekanan darah tinggi. Benarkah demikian?

"Petai mengandung vitamin C, E, dan B1 yang tinggi. Si hijau ini juga memiliki kandungan protein, lemak, karbohidrat, dan zat penting lainnya," jelas Nur.

Kandungan gizi yang banyak pada petai dihubungkan dengan berbagai manfaat berikut ini:

1. Menangkal radikal bebas

Petai memiliki kandungan antioksidan fenolic acid yang tinggi. Senyawa ini diperlukan untuk melawan radikal bebas, yang nantinya turut membantu memperkecil risiko diabetes, kanker, dan tukak lambung.

Baca: Diduga Terpapar Ideologi Teroris - Bripkas NL Ikut Pengajian Sejak 2012

Baca: Praktik Fee Proyek di Jambi - Fachori Umar: Lapor pada Saya, akan Ditindak Tegas

2. Mencegah infeksi bakteri

Petai bisa menghambat pertumbuhan bakteri E. coli, yang merupakan salah satu penyebab diare, infeksi saluran kemih, dan penyakit saluran cerna lainnya. Di samping itu, si hijau ini juga terbukti mampu mengusir bakteri H. pylori, yang merupakan kuman penyebab tukak lambung.

3. Memperkecil risiko kanker

Penelitian menggunakan tikus mendapatkan hasil bahwa ekstrak metanol dari petai mampu menghambat proses angiogenesis hingga 50%. Ini adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang berperan dalam penyebaran kanker di dalam tubuh. Di samping itu, kandungan thiazolidine-4-carboxilic acid pada biji petai yang sudah matang, juga diyakini memiliki efek menekan pertumbuhkan sel kanker di dalam tubuh.

Baca: Pasar Senggol Jamtos - Dari Permainan Hingga Jajanan Kekinian

Baca: Penumpang di Pelabuhan Tungkal Masih Normal, Manalu Diperkirakan Ramai Mulai Pekan Depan

Baca: Warga Jati Mulyo Keluhkan Tegangan Listrik Tidak Normal

4. Mengelola kadar gula darah di dalam tubuh

Penelitian yang dilakukan pada tikus menarik kesimpulan bahwa ekstrak biji petai dapat menurunkan kadar gula darah 2 jam setelah makan. Para peneliti percaya bahwa efek tersebut dapat bertahan hingga 24 jam lamanya.

Lantas, benarkah petai juga ber manfaat dalam mencegah hipertensi atau tekanan darah tinggi?

Petai vs hipertensi

Petai memiliki kandungan potasium dan rendah garam. Hal ini membuatnya mampu menyeimbangkan detak jantung, sehingga aliran darah di dalam tubuh tetap stabil.

Tak hanya itu, petai juga memiliki kandungan triptofan yang bermanfaat untuk membuat saraf otak lebih relaks. Ini membuat petai mampu mengurangi tingkat stres seseorang, sehingga terhindar dari risiko terjadinya tekanan darah tinggi di kemudian hari.

Baca: Sani - Izi Buka Bersama Paguyuban Wisnu Murti

Baca: Setelah Kematiannya Diumumkan, Publik Terkejut Wartawan Ini Hadir pada Sidang Media

Baca: VIDEO: Vonis 20 Tahun Bos First Travel, Bikin Geram!

Baca: Kasus Suap Pengesahan APBD - Supriyono Akui Takut Hujan Tidak Merata

"Namun sayang, manfaat petai seperti di atas masih belum dapat dipastikan. Ini karena masih butuh banyak penelitian lebih lanjut untuk menggali sifat potensial petai, termasuk dalam menurunkan risiko hipertensi, kanker, dan infeksi bakteri," jelas Nur.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengonsumsi petai dalam jumlah berlebihan. Ini karena penelitian menunjukkan bahwa petai mengandung zat tanin, sehingga bila konsumsi dalam jumlah tidak wajar dapat menghambat penyerapan protein dan asam amino di dalam usus.

dr. Sepriani Trimurtini Limbong juga menjelaskan, konsumsi petai dalam jumlah berlebih juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit asam urat. Hal ini karena petai memiliki kandungan purin yang tinggi.

"Kesimpulannya, hingga saat ini petai belum terbukti mampu mencegah penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi. Walau demikian, tak ada salahnya jika Anda ingin menjadikannya sebagai lalapan sehari-hari, selama tidak dikonsumsi dalam jumlah berlebih," ujar Nur Budhi mengakhiri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved