Kasus Suap Pengesahan APBD
Kasus Suap Pengesahan APBD - Supriyono Akui Takut 'Hujan Tidak Merata'
Supriyono kembali menjalani sidang sebagai terdakwa kasus dugaan suap APBD Jambi. Sidang berlangsung di Pengadilan
Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Mareza Sutan A J
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Supriyono kembali menjalani sidang sebagai terdakwa kasus dugaan suap APBD Jambi. Sidang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jambi, Rabu (30/5/18).
Dalam keterangannya, dia mengaku melakukan itu sebagai tanggung jawabnya.
"Saya sebagai Ketua fraksi PAN, jadi semua ke saya," kata dia.
Dia mengkhawatirkan jika dalam rapat, tidak mencapai quorum, seperti yang pernah terjadi pada 2017 lalu. Itu yang akhirnya membuatnya 'terpaksa' menyampaikan uang tersebut kepada beberapa anggota.
Baca: Kardus di Terminal Alam Barajo Isinya Hanya Pakaian dan Charger, Lalu Suara Ledakan Dari Mana?
Diakuinya, pada 2017 lalu, dia menerima uang ketok palu sebesar Rp 50 juta.
"Ada uang ketok palu 2017, saya dapat 50 juta. Saya menerima uang itu, tahap pertama," bebernya.
Dilanjutkannya, saat itu, uang tersebut dibagikan oleh Kusnaidar. Dia membagikannya ke rumah-rumah anggota.
"Waktu 2017, yang bagikan saudara Kusnaidar, dia mendatangi rumah-rumah anggota," lanjutnya.
Namun pada tahap kedua, hanya sebagian yang mendapatkan uang tersebut.
"Tahap kedua baru sebagian. Ada delapan orang yang belum terima. Fraksi PAN 4 orang, fraksi PKS 3 orang, satu lagi Pak Edmon (Nasdem)," dia meneruskan.
Dia mengkhawatirkan, tidak terjadi quorum. Sebab, kata dia ada sebagian anggota yang tidak mau datang dalam paripurna karena belum ada kejelasan dari uang tersebut.
Dalam sidang itu pun terungkap, dia sempat ditanyai tentang 'hujan yang merata'. Dijelaskannya, 'hujan yang merata' tersebut adalah pembagian uang ke para anggota.
Baca: Kasus Suap Pengesahan APBD - Supriyono Ceritakan Kronologi Pra-OTT, Ada Kresek Bertuliskan 8-a4
Baca: 16 Calon DPD RI Masuk Verifikasi Faktual, Tetap Siapkan Dukungan Cadangan
Saat itu dia ditanyai "Apa hujan sudah merata?" Dia menjawab, pemerataan pembagian tersebut dia lakukan untuk mendapatkan kepercayaan.
"Perlu memdapatkan kepercayaan dari kawan-kawan fraksi. Saya bertanggung jawab sebagai ujung tombak," kata dia.
Dia menyampaikan, seharusnya para anggota tetap datang tanpa ada uang tersebut.