Lukman Hakim Saifuddin Minta Maaf Usai Heboh Soal Rilis 200 Nama Mubaligh Versi Kemenag
Permintaan maaf terlontardari Menteri Agama, Lukman Hakim karena adanya isu heboh yang soal mubaligh
Masih di tv yang sama, Abdul Somad juga memberikan ceramah sebelum berbuka.
Yusuf Mansur Merasa Tak Layak
Ketika persoalan 200 nama rilis menjadi kontroversi, ustaz Yusuf Mansur membuat pernyataan yang bermakna mendalam.
Yusuf Mansur bahkan merasa tak layak masuk di 200 nama itu karena mengaku banyak aib, cacat dan kekurangan.
Seperti apa unggahan Yusuf Mansur melalui akun instagram @yusufmansurnew:
Bagian 1:
Adalah pilihan buat kita, memilih kata2 yg bagus, yang baik, yang positif. Jangan memakai kata2 yang negatif.
Pilihan buat kita, untuk memiliki pikiran yang bagus, yang baik, yang positif.
Termasuk suasana rasa, dan memilih mengkondisikan apa situasi dan keadaan yang sedang kita alami, kita hadapi, dan ada di hadapan mata kita.
Terhadap daftar 200 itu, saya berusaha selalu positif.
Di antaranya, berterima kasih dulu. Dah dipilih. Dah dimasukkan.
Yang kedua, secara kalimat, sangat bisa dicarikan yang bernuansa selalu positif. Misal, scr negara, pemerintah, lumayan. Ada 200 yang diakui. Keren ini. Negara, pemerintah, mengakui. Bukan menjauhkan. Bukan menolak. Good. Berita bagus.
Yang ketiga, positif lagi. Yakni, masyarakat begitu cinta sama ustadznya, sama ustadzahnya. Sama kyainya, sama gurunya, sama habibnya. Sehingga dengan kecintaannya, bertanya, koq ga dimasukkan? Nama idolanya. Ini good. Ini bagus. Ini positif. Kita bisa melihat besarnya kecintaan.
Keempat kelima keenam, bisa banget koq terus dicari kata2, kalimat2, yang tetap positif.
Ini pilihan kita semua. Jangan memilih yang negatif fan beraura negatif. Jangan. Jangan dibawa kepada kenegatifan. Tar jadi negatif beneran. Dibawa positif aja.
Misal, saya tambahin. Ini jadi kesempatan duduk tambahan. Antara pemerintah dan ormas2. Antara pemerintah dan tokoh2 masyarakat. Keren ini. Dibawa dan kebawa positif.
Karena itu, saya brusaha memakai kata2 yang juga tidak menyinggung pemerintah, dan pihak manapun. Berusaha ada di tengah.
Saya di instagram terdahulu, hanya mengatakan, setelah terima kasih, bahwa saya sungguh tidak layak masuk. Sebab aslinya banyak aib, banyak cacat, banyak kekurangan. Bersyukur masih ditutup oleh Allah. Dan masuk ke rekomendasi ini dengan izin Allah. Saya akan jaga amanah ini dengan baik. InsyaaAllah. Dengan doa dari semua.
Kemudian bagaimana dengan senior yang lain? Yang tidak masuk? Saya malah ngiri. Sebab jadi ga ada tanggung jawab tambahan malahan. Keikhlasan bisa tidak terganggu, sebab tidak ada di daftar nama. Sekaligus tidak ada pintu buat sombong, dengan termuat di daftar 200.
Bagian 2:
Demikian.
Sambil saya terus mengajak Indonesia, untuk selalu baik sangka, menghindari buruk sangka, dan terus positif.
Termasuk, meminta pemerintah juga ya positif saja terhadap pihak2 yang mempersoalkan. Selalu pake bahasa positif. Misalnya, saking cintanya, saking sayangnya, saking sayangnya, mereka yang protes dan mempersoalkan, kepada kementrian agama. Gitu. Sehingga menyikapinya pun kelak, jadi positif.
Yah, kayak orang2 tua kita, kalo liat anak kita, cucunya, sakit. Apa katanya? Oh, ini mau numbuh gigi. Oh ini mau pinter, mau jalan. Dan ini, sungguh sangat menenangkan kita2 ayah ibunya.
Lihat pula kepada mereka yang gagal berangkat haji tahun kemaren. Katanya, oh Allah mungkin pengennya memberangkatkan saya sekeluarga. Bukan sendirian. Adem.
Saat melihat ruko kebakar. Alhamdulillaah, anak2 sudah besar. Sudah pada mandiri. Tugas ruko ini mensupport rizki saya dg izin Allah, dah selesai.
Gitu.
Pilihan kita. Memilih yang positif.
(bangkapos/teddymalaka/kemenag.go.id)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Menteri Agama Minta Maaf! Ia Mengaku Tak Ada Motif Politik Saat Umumkan 200 Nama Mubalig, http://bangka.tribunnews.com/2018/05/21/menteri-agama-minta-maaf-ia-mengaku-tak-ada-motif-politik-saat-umumkan-200-nama-mubalig?page=all.
