Asal Sebut "Bom Surabaya Rekayasa", Ini Dia Deretan Netizen yang Jadi Tersangka
Peristiwa duka mendalam yang dialami warga Surabaya akibat ulah bom bunuh diri di 3 gereja ternyata ditanggapi sebagian masyarakat tidak serius.
Jika didapati bukti yang memadai, Hengki memastikan manajemen akan menindaknya sesuai aturan dan hukum yang berlaku.
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan, sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika," tutur Hengki.
Hengki turut menyampaikan permohonan maaf atas hal tersebut yang berdampak pada ketidaknyamanan di masyarakat.
Dia memastikan, pihaknya akan terus memantau perilaku pegawainya dan terus mengingatkan untuk mengedepankan etika dan prinsip kehati-hatian berkaitan dengan posting-an di media sosial, terutama yang menyinggung isu suku, agama, ras, dan antargolongan.
Oknum pilot dengan inisial OGT ini sebelumnya ramai diperbincangkan atas komentarnya terhadap peristiwa bom di Surabaya.
OGT, melalui posting-an di media sosial Facebook miliknya, menilai bom Surabaya merupakan rekayasa dan ada aktor lain di balik para pelaku yang telah diungkap pihak kepolisian.
Sebelumnya, 14 orang meninggal dunia akibat teror bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, dan Gereja Pentakosta.
Bom tersebut diledakkan Dita Oepriarto sekeluarga. Dita meledakkan diri di Gereja Pentakosta, sementara istri dan empat anaknya meledakkan diri di GKI Diponegoro dan Gereja Katolik. (Kompas.com/Tribun)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Deretan Tersangka dan Dipecat dari Pekerjaan Karena Sebut Bom Surabaya Rekayasa, Ada yang Pingsan, http://jakarta.tribunnews.com/2018/05/21/deretan-tersangka-dan-dipecat-dari-pekerjaan-karena-sebut-bom-surabaya-rekayasa-ada-yang-pingsan?page=all&_ga=2.45917412.1766772343.1526661057-1497438600.1526661057.