Astaga! Ternyata Terduga Bom Gereja Surabaya Keponakan dari Jaringan Teroris Bom Bali 1

Enam orang yang menjadi 'pengantin' bom ini berasal dari satu keluarga yang dikepalai oleh Dita Supriyanto.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Dita dan keluarga. 

Hal ini telah berlangsung sejak tahun 2002 dan Ali sendiri mengalaminya.

Baca: Ingat Mellissa Grace? Pemeran Mpok Lisa di Lenong Bocah, Jarang Nongol di Tv, Kabarnya Kini

"Sejak tahun 2002 dan seterusnya ya selalu ada keluarga yang ramai-ramai masuk jaringan terorisme, salah satunya saya," kata Ali.

Dulu, Ali bahkan menjadi kepala instruktur perakitan bom Jemaah Islamiah (JI) Jawa Timur.

Sejak ditahan dan telah dibebaskan polisi, Ali banting setir menjadi pengamat terorisme dan tidak lagi bergabung bersama jaringan teror mana pun.

Menurut Ali, Dita juga termasuk orang yang menerapkan paham teroris melahirkan teroris.

Dita memberikan pemahaman pada istri dan anak-anaknya bahwa perbuatan mereka akan mendapat ganjaran surga.

Cara-cara untuk memberikan doktrin semacam ini bukannya instan.

Baca: Keren Abis! Iko Uwais Adu Akting dengan Mark Wahlberg di Film 22 Mile, Aksi Silat Iko Sangat Memukau

Ini bisa dilakukan dari radikalisasi sejak lama.

Itu berarti Dita telah menerapkan sistem pengajaran dan doktrin pada anak-anaknya sejak dini.

"Ini bagian dari ideologi yang mereka punyai. Apapun kalau sudah tentang ideologi akan sangat susah dicegah, makanya Dita ini juga yakin mengajak seluruh keluarganya ikut aksi terorisme," 

Ali juga mengatakan bahwa para teroris adalah kaum yang overdosis dalam beragama.

"Agama jangan terlalu berlebihan, berbahaya. Saya dulu juga begitu, memahami agama secara berlebihan, jadi sempat keblinger juga," pungkas Ali.

Baca: Seluruh Wilayah di Indonesia Disebut Sudah Terkontaminasi ISIS, Polisi: Kecuali Dua Daerah ini

SUMBER: Intisari Online

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved