Akhirnya Ada Keluarga Akui Bocah yang Selamat dari Bom Mapolrestabes Surabaya Sebagai Cucu Tapi

Pihak Kepolisian menghadapi kesulitan untuk melakukan chross check data sekunder ketika

Editor: rida
bocah diduga anak pelaku serangan bom diselamatkan di Mapolrestabes Surabaya 

Lima anggota keluarga Dita tewas dalam aksi bom bunuh diri itu.

Hingga 3 hari setelah peristiwa bom bunuh diri, memang tidak ada satupun keluarga yang datang untuk melihat jenazah pelaku bom bunuh diri.

Tubuh mereka kini disimpan dalam kontainer khusus penyimpanan jenazah.

Tiga bekas jasad tersebut adalah keluarga Dita Supriyanto, keluarga Anton Febrianto, dan keluarga Tri Murtono.

Baca: Titik Panas Muncul di Sumatera, Riau Terbanyak, Warga Jambi Diimbau BMKG

Baca: Hari Ini, Kedua Terdakwa Pembunuh Indri akan Hadapi Sidang Tuntutan

Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018).
Seorang petugas Penjinak Bom (Jibom) melakukan identifikasi di lokasi ledakan yang terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Ngagel Madya, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018). (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

(KOMPAS.com/Achmad Faizal)
Si Kecil Selamat, Tapi Menyedihkan

Sehari sebelumnya, kondisi Ais, gadis delapan tahun yang selamat pascaledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, mulai stabil pada Selasa (15/5/2018).

Dia adalah putri bungsu dari keluarga pelaku ledakan bom di depan markas polisi di Jalan Sikatan di Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu.

Ais terlempar saat bom yang dibawa keluarganya dengan dua sepeda motor itu meledak di depan para polisi yang berjaga.

Ayah, ibu, dan dua saudaranya dinyatakan tewas di tempat.

Dalam kondisi terluka, dia buru-buru digendong oleh Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal Saiful Faton dan dibawa ke rumah sakit.

Hingga kemarin, dia menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara.

"Secara fisik sudah baik, cuma tangannya yang bekas dioperasi, sedangkan yang lain-lainnya sudah stabil," ungkap Lita Machfud, istri Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, seusai menjenguk korban ledakan bom yang dirawat di RS Bhayangkara bersama ibu-ibu Bhayangkari, Selasa (15/5/2018), seperti dilansir TribunJatim.com .

• Beredar di Media Sosial, Begini Cara Menyelamatkan Diri Dari Bom Bunuh Diri, Langsung Tiarap!

Lita menuturkan, selama dirawat, tidak ada satu pun keluarga yang mendampingi Ais.

"Ada rasa dalam hati kita miris ya, enggak ada keluarga lainnya yang mau mendampingi. Kalaupun tahu pasti tidak berani mendampingi karena dia anaknya siapa gitu ya. Jadi ada rasa kasihan dan kita juga takut anak-anak sempat diwawancara juga tercuci otaknya," tutur Lita.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved