Ramadan Mubaraq

WASPADA - Hadist Palsu Tentang Ramadan Beredar, Hati-hati Jangan Ikut Memviralkan

Kurang sepekan lagi, seluruh umat Islam bakal menyambut kedatangan bulan Ramadan. Tentunya, seluruh umat Islam

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto WASPADA - Hadist Palsu Tentang Ramadan Beredar, Hati-hati Jangan Ikut Memviralkan
TRIBUNJAMBI/HANIF BURHANI
Ilustrasi: mengaji di bulan Ramadan.

Dijelaskan, tidak ada perbedaan dalam pengharaman pendustaan atas Nabi Muhammad SAW di antara hadis tentang hukum-hukum dan hadis yang tidak berkenaan dengan hukum seperti hadis yang memuat dorongan beramal ibadah, hadis-hadis nasihat dan lain-lain.

"Semuanya haram termasuk dalam dosa yang besar dan sejelek-jeleknya perkara dengan ijmak ulama Islam. Bahkan ulama-ulama telah pula sepakat tentang haram berdusta atas nama orang-orang biasa. Begitu juga dengan pernyataan berbentuk syariat, kalamnya adalah wahyu dan berdusta atasnya adalah pendustaan atas ALLAH juga. Seperti mana firman ALLAH dalam Surah an-Najm ayat 3-4 yang berarti: Tidaklah dia mengucapkan mengikuti kemauan hawa nafsunya. Apa yang diucapkan tidak lain melainkan wahyu yang diwahyukan.}

Baca: Siapkan Rp 2,3 Triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri

Baca: Salat Gaib Doakan 5 Polisi yang Tewas di Mako Brimob, Diikuti Kapolda Jambi Hingga Warga Sekitar

Baca: Pemkot Jambi Targetkan Nilai Investasi Triliunan, Ini 3 Jenis Usaha Paling Diminati Investor

Baca: Siap Sambut Puasa dari Ramayana dengan Diskon Bombastis, Simak Harga-harga yang Ditawarkan

"Malah dalam riwayat al-Bukhari dijelaskan tentang janji ganjaran dari ALLAH kepada umatnya yang berpuasa dan beribadah. "Siapa yang menghidupkan malam Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ganjaran dari ALLAH, diampunkan dosa-dosanya yang lalu," terang beliau.

Di akhir tulisannya, ia menasihati agar umat Islam tidak mudah tertipu dengan dakwah-dakwah palsu yang dikaitkan dengan Rasulullah. Sehingga mendorong masyarakat melakukan sesuatu amalan dengan harapan akan mendapat pahala. Sedangkan sebaliknya dosa besar pula yang diperoleh karena menyebarkan dan seterusnya beribadah dengan hadis-hadis palsu seperti ini.

Sumber: Sinarharian.My

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved