Kakak Angkat Ungkap Kondisi Ahok Sebenarnya Saat Terjadi Kerusuhan di Mako Brimob

ANDI Analta Amier, kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, hadir dalam doa bersama yang digelar komunitas

Editor: rida
Kolase/TRIBUNJAMBI.COM
Ahok dan Kerusuhan di Mako brimob 

"Silakan rekan-rekan media menyimpulkan apakah ini perbuatan manusiawi atau tidak. Tapi kami hormati rule of law, proses negosiasi yang kami kedepanjan," ucap Iqbal.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengungkapkan para korban yang berasal dari pihak kepolisian diduga sudah dianiaya dengan sadis oleh para napi di dalam rutan Mako Brimob Kelapa Dua.

"Ada seperti luka bacok, luka tembakan. Ada juga satu orang yang lukanya macam-macam, kakinya disayat, dan lain-lain," ujar Setyo.

Kerusuhan akhirnya diakhiri setelah 145 napiter menyerahkan diri tanpa syarat.

Sedangkan 10 napiter lainnya menyerah setelah diultimatum polisi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob di Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat sebenarnya tidak cocok sebagai rutan bagi narapidana terorisme.

Karena menurutnya Rutan Mako Brimob tak memiliki “maximum security” untuk mengamankan para napiter.

“Memang sebenarnya Rutan Mako Brimob tak layak dijadikan rumah tahanan bagi napiter, karena dulunya rutan ini didesain untuk menampung aparat kepolisian yang terlibat kasus pidana, supaya tidak mendapat kekerasan dari narapidana lainnya,” katanya.

“Namun karena adanya dinamika kebutuhan untuk melakukan pemeriksaan sekaligus menahan napiter maka yang paling aman di Brimob pada waktu itu. Karena rutan dikepung kawasan Mako Brimob sehingga tidak bisa ke mana-mana kalau kabur,” ujarnya usai meninjau lokasi pada Kamis (10/5/2018) malam.

Tito juga menyatakan keheranannya lantaran ternyata Rutan Napiter Mako Brimob sudah melampaui kapasitas idealnya.

“Idealnya 64 sampai 90 tahanan tapi kenyataannya mencapai 156 tahanan. Itu sudah sangat sumpek sekali,” imbuhnya.

Kelemahan di Mako Brimob juga terlihat pada lokasi ruang pemeriksaan dan penyimpanan barang bukti yang berdekatan dengan sel-sel napi.

“Di ujung sel tahanan itu lah ruang pemeriksaan yang juga untuk menyimpan barang bukti dan itu lah yang dirampas napiter untuk melakukan aksinya. Selama ini mungkin dilihat tak ada masalah tapi sebenarnya ada kelemahan,” tegasnya.

Oleh karena itu para napiter kini dipindahkan ke Lapas Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah.

Kapolri juga berpikiran untuk membuat rutan sementara yang dekat dengan ibukota, khusus untuk mempermudah pemeriksaan para napiter.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved