Cerita Ada Pasangan Gencet di Makam Keramat dengan Ragam Hal Mistis dan Aneh Lainnya

Anak ketujuh dari delapan bersaudara tersebut harus mengemban amanat yang diberikan sang ayah ketika masih hidup.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Ilustrasi 

Tak hanya makam dari Ratu Bagus Kuning, di tempat tersebut juga ada makam Bujang Juaro, Penghulu Gede Datuk Buyung Kuncung Mas, Panglima bisu, Panglima semut, Panglima api, Syeh Idrus, serta Putri Kembang Dadar.

Banyaknya makam dari orang-orang lama, yang dulunya berjasa besar dalam penyebaran agama Islam membuat daerah sekitaran makam memiliki beberapa larangan.

Setiap pengunjung yang datang untuk berziarah harus menjaga sikap, biasanya bagi pengunjung yang melanggar peraturan akan mendapatkan balasan, badan menjadi panas tinggi, berkurangnya stamina tubuh, bahkan ada yang sampai pingsan.

Baca: Curiga Istri Main Gila Karena Sering Mandi di Siang Bolong, Perlakuan Suami Selanjutnya Mengerikan

"Karena di sini makam keramat, maka kita harus menjaga sikap agar tidak mendapatkan pengalaman buruk", terang Salam.

Ia juga menambahkan peraturan yang diterapkan seperti tidak boleh merasa sombong, dilarang buang air kecil sembarangan, tidak boleh mabuk-mabukan apalagi bila sampai berzina di dekat area makam, jika sampai itu terjadi maka bersiaplah untuk menanggung risikonya.

Salam juga berbagi pengalaman dari cerita ayahnya ketika masih hidup, peristiwa yang tak ingin dirasakan oleh setiap orang itu bermula ketika ada sepasang muda-mudi yang sedang dimabuk asmara berjalan beriringan sambil berpegangan tangan duduk di seputaran makam.

Karena dulunya kondisi komplek pemakaman masih sepi, akhirnya dengan sadar pasangan yang belum resmi menjadi suami istri tersebut melakukan hubungan suami istri.

Baca: Ingat Film Lawas Shaolin Soccer? Kabar Mantan Pemainnya Sekarang Miris Banget

"Menurut ayah saya cerita tersebut nyata dan pernah terjadi di tahun 2000 ke bawah", jelasnya.

Setelah melakukan hubungan terlarang, bukannya memasang pakaiannya secara diam-diam, tetapi pasangan tersebut malah berteriak minta tolong.

Teriakannya yang besar langsung mengundang keramaian warga sekitar, saat ditemui kondisi pasangan tersebut sangat miris.

Tanpa busana mereka terlihat sedang bertindih badan.

Akhirnya mereka dibawa warga menuju rumah sakit terdekat, warga sekitar juga langsung mengabarkan keluarga pasangan tersebut.

Setelah dibawa ke rumah sakit, dokter mengatakan kalau alat kelamin si pria bertambah ukuran dan tidak bisa dikeluarkan dari dalam kemaluan pasangan wanitanya.

Baca: Pergub DKI yang Diteken Jokowi Soal Ini Akan Dicabut Anies Baswedan, Alasannya Tak Adil

Karena keluarga merasa malu, keputusan sepenuhnya diberikan kepada dokter, akhirnya dokter menyarankan untuk memotong kelamin pria tersebut.

Setelah berhasil dipisahkan pasangan itu akhirnya meninggal dunia.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved