Saco-J 11 Tahun Eksis di Jambi, Utamakan Safety Riding

“Secara visi misi tentu pertama mencari kawan sesama pecinta Satria untuk tetap saling bersilaturahmi. Kami ...."

Penulis: Nurlailis | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Nurlailis
Satria FU community Jambi (Saco-J). Komunitas berdiri sejak 2006. 

“Ospek ini sebenernya ga jauh beda sama kuliah, ditanya, dorong motor, push up. Ospek itu untuk mengetahui tanda keseriusan calon anggota. Pengetahuan tentang motor, tentang klub, pendiri klub, klub terlibat di mana saja, itu juga harus diketahui,” jelasnya.

Ospek tetap sekali tapi dilihat dalam tiga bulan itu dilihat keaktifannya atau tidak. Anggota perempuan juga ada dan aktif. Tentunya ospek berbeda dengan laki-laki.

Dalam kopdar wajib tiga kali berturut-turut tidak ada keterangan maka akan mendapatkan surat keterangan. Kalau masih tidak ada keterangan akan ditindak lanjuti apakah orang ini masih mau di klub atau tidak.

“Setelah menjadi anggota sanksi teguran itu pasti ada. Apalagi kalau tidak pakai helm karena benar-benar helm hal yang wajib kemanapun pergi dengan motor,” ujarnya.

Pelajaran dari touring

Turing dalam klub Sacoji itu sebenernya bukan hal yang wajib. Dari touring walaupun hal sepele tapi banyak pelajaran yang didapat. Sekretaris Saco-J mengatakan dari touring kita bisa mengetahui seseorang ini setia kawan atau tidak karena kalau dijalan biasa terjadi pecah ban, putus rantai. Dari sana dilihat apakah orang itu mau membantu atau tidak.

Juga mengajarkan hidup prihatin, karena ketika bensin habis tidak ketemu pom bensin kita bisa tidur di jalan atau dimana saja. Touring ini juga menambah keluarga karena pasti mampir di club yang lain diluar daerah yang dikunjungi.

“Walaupun beda club motor, prinsip anak motor selama di jalan kami saling bantu,” ucapnya.

Tempat yang pernah dikunjungi saat touring adalah 0 killometer di Sabang, Bali, keliling pulau Jawa, yang belum adalah Sulawesi dan Kalimantan.

Saat touring, kondisi motor selalu dicek tentunya. Yang jelas kalau untuk touring selalu bawa kunci, oli dan seminggu sebelum touring di servis atau diganti sparepart jika tidak layak.

“Sesama klub motor itu kayak kawan, saling sapa, saling klakson. Karena kan tiap malam minggu di kawasan Lebak Bandung banyak yang kumpul dari berbagai klub motor. Kami dimata masyarakat juga baik saja. Sesama anak klub itu memang saling menjaga. klub sama genk itu berbeda,” ujarnya. (nurlailis)

Baca: Longsor di Jalan Nasional KM 6, Jalur Sungai Penuh-Tapan Lumpuh

Baca: Pemuda Ini Bertapa di Rumah Warga, Polisi dan Satpol PP Gagal, Datang Sosok Ini Langsung Bubar

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved