Tiru 8 Sifat, Ini Asal Ajaran Hasta Brata yang Ditujukan Mahfud MD untuk Presiden Jokowi
Konon, pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri.
TRIBUNJAMBI.COM - "Delapan pedoman kepemimpinan Pancasila itu sebagai modal bagi seorang pemimpin agar selalu optimistis dan tidak membuat rakyat pesimistis," kata Mahfud MD, usai menjadi pembicara di Universitas Mataram (Unram), Sabtu (7/4/2018) malam.
Kalimat itu diucapkan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, untuk mengapresiasi pidato Presiden Joko Widodo yang meminta pemimpin di Indonesia untuk tidak pesimistis menghadapi tantangan.
Seperti dilansir kompas.com, Mahfud setuju dengan Jokowi yang tegas meminta pemimpin tidak membuat rakyat takut dan pesimistis. Apalagi, menurut Mahfud, Indonesia memiliki warisan budaya kepemimpinan Hasta Brata.
Delapan pedoman kepemimpinan khas Jawa itu juga dinilai sesuai dengan semangat Pancasila.
Mahfud menjelaskan dalam Hasta Brata dikenal istilah seperti surya, chandra, buana, kartika. Arti istilah itu adalah pemimpin harus seperti matahari (surya) yang menyinari, seperti bulan (chandra) yang lembut terhadap rakyat, seperti bintang (kartika) yang mengarahkan, serta memiliki sifat lapang dada (buana).
"Jangan membuat rakyat pesimis. Justru yang menakutkan itu harus disembunyikan agar rakyat itu selalu optimis," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, pidato Jokowi dalam Konvensi Nasional 2018 yang digelar kelompok relawan di Bogor, Jawa Barat, sangat penting dan beralasan untuk dikemukakan saat ini. "Karena ada tokoh-tokoh lain yang tampaknya membuat pernyataan yang lebih bersifat pesimistis di tengah tengah masyarakat. Oleh sebab itu, sudah tepat Presiden dan kita semua menyatakan optimistis," ucap Mahfud.
Baca: Mengejutkan, Pebalap Ducati Jack Miller di Pole Potition, Hasil Kualifikasi MotoGP Argentina 2018
Baca: Ratusan Pecinta Olahraga Sepeda Ngumpul di Mapolres Tanjab Timur
Sebenarnya apakah Hasta Brata itu?
Disarikan tribunjambi.com dari berbagai sumber, Hasta Brata berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta berarti delapan dan Brata berarti perilaku pengendalian diri.
Dapat diartikan, Hasta Brata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam, yakni bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hasta Brata mengartikan tiap karakteristik ideal dari seorang pemimpin.
Dituliskan di www.vanaya.co.id, ilmu Hasta Brata tergolong ajaran yang sangat tua, mulai diperkenalkan melalui lakon pewayangan Wahyu Makutharama. Istilah Hasta Brata berasal dari kitab Hindu berbahasa Sansekerta “Manawa Dharma Sastra”. Konsep Hasta Brata dalam kitab tersebut menyiratkan bahwa pemimpin bertindak sesuai dengan karakter para dewa. Hasta Brata pun menjadi tolok ukur sebuah kepemimpinan di masa itu.
Konon, pemimpin yang menguasai ilmu Hasta Brata ini akan mampu melakukan internalisasi diri (pengejawantahan) ke dalam delapan sifat agung tersebut.
Dalam beberapa literatur juga disebutkan bahwa delapan sifat alam ini mewakili simbol kearifan dan kebesaran Sang Pencipta.
Yasadipura I (1729-1803 M), pujangga keraton Surakarta menuliskan Hasta Brata sebagai delapan prinsip kepemimpinan sosial yang meniru filosofi atau sifat alam, yaitu:
1. Mahambeg Mring Kismo (meniru sifat bumi). Bumi diibaratkan sebagai ibu pertiwi. Sebagai ibu pertiwi, bumi memiliki peran sebagai ibu, yang memiliki sifat keibuan, yang harus memelihara dan menjadi pengasuh, pemomong, dan pengayom bagi makhluk yang hidup di bumi.
Baca: 4 Sumber Uang Ahok Selama 20 Tahun Berumah Tangga, Hotel Berawal dari Garasi Mobil
2. Mahambeg Mring Warih (meniru sifat air). Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan siapapun termasuk pengikutnya (adaptif). Air selalu mengalir ke bawah, artinya pemimpin harus memperhatikan potensi, kebutuhan dan kepentingan pengikutnya, bukan mengikuti kebutuhan atasannya.
3. Mahambeg Mring Samirono (meniru sifat angin). Pemimpin yang menguasai sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya (tidak asal ngomong), setiap perkataannya selalu disertai argumentasi serta dilengkapi data dan fakta. Dengan demikian, pemimpin yang menguasai sifat Angin ini akan selalu melakukan check and recheck sebelum berbicara atau mengambil keputusan.
4.Mahambeg Mring Condro (meniru sifat bulan). dalam memperlakukan anak buahnya, seorang pemimpin harus dilandasi oleh aspek-aspek sosio-emosional. Pemimpin harus memperhatikan harkat dan martabat pengikutnya sebagai sesama, atau nguwongke. Ia juga harus menjadi penuntun dan memberikan pencerahan.
5. Mahambeg Mring Suryo (meniru sifat matahari). Seorang pemimpin yang menguasai sifat Matahari harus mampu memberikan inspirasi dan semangat kepada rakyatnya untuk menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi. Energi positif seorang pemimpin dapat memberi petunjuk dan solusi atas masalah yang dihadapi pengikutnya.
6. Mahambeg Mring Samodra (meniru sifat laut/samudra). Seorang pemimpin hendaknya mempunyai keluasan hati dan pandangan, dapat menampung semua aspirasi dari siapa saja, dengan penuh kesabaran, kasih sayang, dan pengertian terhadap rakyatnya. Pemimpin harus memiliki wawasan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam samudra.
7. Mahambeg Mring Wukir (meniru sifat gunung). Layaknya sifat gunung yang teguh dan kokoh, seorang pemimpin harus memiliki keteguhan-kekuatan fisik dan psikis serta tidak mudah menyerah untuk membela kebenaran maupun membela rakyatnya.
8. Mahambeg Mring Dahono (meniru sifat api). Seorang pemimpin yang menguasai sifat Api adalah ia yang cekatan dan tuntas dalam menyelesaikan persoalan. Juga selalu konsisten dan objektif dalam menegakkan aturan, tegas, tidak pandang bulu dan objektif, serta tidak memihak.
Itulah Hasta Brata perilaku atau tindakan para pemimpin. Hasta Brata masih sangat relevan digunakan para pemimpin saat ini diseluruh lini organisasi.
Sementara itu, di wikipedia dituliskan, Hasta Brata atau Astha Brata merupakan wahyu Raden Arjuna dari Makutha Rama.
Isi wahyu itu ajaran Hastha Brata, yaitu wahyu kepemimpinan yang mengambil contoh sifat 8 Dewa dan sifat 8 unsur alam.
Batara Wisnu - Bantala (Bumi)
Batara Bayu - Maruta (Angin)
Batara Baruna - Samodra (Samudera) / (Air)
Bethari Ratih - Candra (Bulan)
Bathara Surya - Surya (Matahari)
Bathara Indra - Akasa (Langit)
Bhatara Brahma - Dahana (Api)
Bhatara Ismaya - Kartika (Bintang)
Demikian kira-kira ajaran tentang Hasta Brata. Dari kedelapan sifat pemimpin tersebut Anda meniru sifat apa?
Baca: MU Vs City, Sempat Dua Gol Dibalik Hingga Kalah
Baca: Oh Kamu Ketahuan, Yuni Shara Peluk Pria Dari Belakang, Captionnya Bikin Baper