Traveling
FOTO: Flying Fox Jaya Bakti Kayu Aro, Tertinggi di Provinsi Jambi
Untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat Desa Mekar Sari, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, mereka telah membuat Flying Fox
Penulis: hendri dede | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat Desa Mekar Sari, Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, mereka telah membuat Flying Fox sebagai tempat wisata tepatnya di Dusun Jaya Bakti, Desa Mekar Sari.
Bahkan, flying fox yang dimiliki oleh Desa Mekar Sari, Kecamatan Kayo Aro ini, merupakan salah satu Flying Fox tertinggi yang ada di Provinsi Jambi. Kades Mekar Sari, Triyono, dikonfirmasi mengatakan bahwa, setelah Kerinci dinobatkan sebagai branding wisata Provinsi Jambi.
Baca: Bazar Rumah Subsidi, Banyak Tawaran Menarik
Pihaknya mempunyai ide, untuk membuat Bumdes tempat wisata yang berbeda dari yang ada di Kayo Aro saat ini yakni Flying Fox. "Flying Fox kan belum ada di Kayo Aro, sehingga kami yakin ini akan maju jika dikembangkan," ujar Triyono.
Ternyata sambung Triyono, hal tersebut terbukti dengan semenjak dibuat setahun lalu, hingga diresmikan oleh Bupati Kerinci baru-baru ini, para wisatawan yang berkunjung ke Bumdes Jaya Bakti, Desa Mekar Sari, sudah hampir mencapai ribuan pengunjung.
"Pengunjung sudah mencapai ribuan, kedepan akan kita kembangkan lagi yakni akan membuat seribu tangga di samping Flaying Fox, dan juga tempat berjualan makanan," ungkapnya.
Sementara itu Camat Kayu Aro, Edi Ruslan, berharap dengan keberadaan flying fox tersebut, bisa menambah minat dan daya tarik wisatawan untuk datang ke Kayu Aro. Sehingga, melalui sektor pariwisata, dapat menambah menghidupkan perekonomian di lokasi tersebut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. "Apalagi di Kayu Aro saat ini, dengan hamparan kebun tehnya yang terluas di Indonesia sudah dikenal luas oleh masyarakat Nasional dan Internasional," ucapnya.
Baca: Masih Ingat Wildan, Bocah 9 Tahun asal Pamenang yang Menangis Tak Ketemu UAS? Mimpinya. . .
Baca: Nenek 60 Tahun Ini Simpan Sabu di Dalam Bra
Kehadiran flying fox yang dikembangkan oleh BUMDes merupakan suatu apresiasi. Sebab, setidaknya wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Kerinci juga hendak merasakan sensasi menggantung di tali sepanjang ratusan meter tersebut.
Dengan bertambahnya jumlah wisatawan yang mencoba tantangan flying fox ini, juga bertambah pula wisatawan yang berkunjung ke Kayu Aro. Sehingga akan terus bekembang pula pemasukan dari sektor lain misalkan penjaja kuliner, souvenir, oleh-oleh, dan sebagainya.
"Belum dari situ tumbuh rumah makan, jualan, dan sebagainya. Otomatis duit itu jatuh di desa itu, ada perputaran," ucapnya.
Management BUMDes, untuk bisa mengembangkan usaha flying fox ini dengan management yang professional, sehingga usaha ini bisa terus berkembang kedepannya.
Baca: Simpan Sabu dalam Kotak Kosmetik, Kurir Asal Medan Ditangkap BNNP
Baca: Bawa Sabu, Nenek Asiah Terancam Penjara 20 Tahun
Baca: Zafa Tour, Biro Perjalanan Ibadah Umrah dan Wisata Islami Hadir di Jambi
