Masih Ingat Perawat yang Lecehkan Pasiennya? Ternyata Nasib Tragis Dibeberkan Istrinya di Rumah

Akhir Januari yang lalu viral di media sosial video seorang perawat melecehkan pasiennya di National Hospital Surabaya.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Grid.id
JN ngaku khilaf setelah lakukan pelecehan seksual pada pasien. 

Winda juga menyayangkan netizen yang menghujat suaminya karena sampai saat ini belum ada bukti akurat yang menunjukkan jika suaminya melakukan pelecehan.

"Belum ada bukti yang menunjukkan bahwa suami melakukan tuduhan itu tapi semua masyarakat menghujat suami saya gara-gara video viral itu. Kami sungguh-sungguh tidak terima. kami merasa didzoloimi oleh orang yang sudah menyebarluaskan video viral itu."

Ibu Zunaidi stres berat mengetahui anaknya ditetapkan sebagai tersangka.

Anak Zunaidi bahkan sama sekali tidak mau tidur di kasur semenjak ayahnya ditahan.

"Ibu suami saya stres berat sampai sekarang ga mau makan sendiri. Anak saya paling dekat dengan ayahnya. Ikatan batin anak saya dengan ayahnya itu sangat kuat. Sebelum kejadian ini, anak saya itu tidurnya di kasur terus tapi semenjak ayahnya ga ada dan jadi tahanan, ayahnya tidurnya di lantai terus sampai saat ini dia benar-benar ga mau tidur di kasur."

Meskipun sudah tidur pulas dan diangkat Winda untuk dipindah, ia terbangun dan kembali tidur di atas lantai.

Winda pun sempat melaporkan keluarga korban.

"Tanggal 10 Februari saya sudah melaporkan balik pihak pasien dan suami pasien. Pihak suami merekam tanpa izin, pasiennya menyebarkan itu sudah merugikan pencemaran nama baik kami."

Pada 12 Februari, laporan itu diketahui sudah dilimpahkan ke Kapolda.

Namun hingga saat ini belum ada respon atau perkembangan lebih lanjut.

"Tanggal 12 Februari sudah dilimpahkan ke Kapolda tapi sampai sekarang tidak ada respon apapun, tidak ada perkembangan apapun, tidak secepat kilat seperti mereka melaporkan suami saya. Apa kami harus kaya dulu agar kami ditanggapi direspon oleh pihak yang berwajib?"

Winda kemudian meminta presiden, kapolri, dan pejabat tinggi di negara ini dapat menyelesaikan kasus yang sedang membelit keluarganya.

"Kepada bapak presiden bapak kapolri kepada bapak-bapak pejabat tinggi yang ada di negeri ini, saya mohon hati nuraninya. lihatlah kami masyarakat kecil, tolonglah bantu kami," ujarnya sambil berlinang air mata.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved