Punya Dua Istri, Presiden Ini Mengaku Gaji Rp 52 Juta/Bulan Membuatnya Lelah
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa dia layak mendapat kenaikan gaji karena beban tugas berat.
Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa dia layak mendapat kenaikan gaji karena beban tugas berat.
Padahal, alasan utama Duterte meminta kenaikan gaji agar bisa meringankan biaya hidupnya karena punya dua istri.
Berbicara di sebuah kamp militer di Iloilo pada hari Kamis, Duterte mengklaim gajinya hanya 200.000 peso (Rp 52,3 juta).
Baca: Kamu Termasuk Pribadi yang Punya Kekhawatiran Berlebihan? Coba Atasi dengan 4 Ini
"Saya sangat lelah .. tahukah anda berapa gaji yang saya dapatkan setiap bulan? Hanya 200.000 peso.
"Jumlah itu tidak cukup karena saya punya dua istri," katanya, disambut tawa.
Diprediksi gaji presiden Filipina akan naik empat kali lipat pada tahun depan. Namun hal itu masih diragukan, karena Duterte menginginkan gajinya 1,5 juta peso per bulan.
Kata Duterte Soal Kondom
Di tengan laporan soal meningkatnya penderita HIV/AIDS di Filipina, Presiden Rodrigo Duterte malah tidak mendorong warganya melakukan hubungan seks yang aman.
Duterte malah mengatakan, sebaiknya warga Filipina tidak menggunakan kondom dalam berhubungan seks karena mengurangi kenikmatannya.
Baca: Ini Kronologis Kecelakaan Tunggal di Jalan Bajuri Taman Rimba
Baca: Obat Albothyl Masih Beredar Bebas di Apotek di Sungaipenuh
Pernyataan kontroversial ini disampaikan Duterte dalam pidatonya yang membahas pengendalian populasi rakyat Filipina.
"Kalian bisa mendapatkan pil dengan gratis. Jangan pakai kondom karena tidak enak," kata Duterte seperti dikutip CNN Philippines.
Dia kemudian mengeluarkan sebutir permen dan tanpa membuka bungkusnya dia memasukkan permen itu ke dalam mulut.
"Makan permen ini, jangan dibuka bungkusnya. Seperti itulah memakai kondom, seperti makan permen dengan bungkusnya," tambah Duterte dilansir Kompas.com..
Dia kemudian menyarankan para tenaga kerja perempuan yang baru pulang ke Filipina untuk memilih kontrasepsi suntik karena disebut tak akan memengaruhi libido mereka.
Baca: Kapolda Jambi Bicara Soal Aktor Intelektual Pelaku PETI di Sarolangun
Baca: Operasi Antik Siginjai - Polres Sarolangun Tangkap Terduga Penyalahgunana Narkotika Beserta BB
Baca: Pelaku Sejarah Protes Rencana Pengantian Logo Pemkab Merangin
Human Rights Watch (HRW) mengecam pernyataan Presiden Duterte yang mengabaikan pentingnya penggunaan kondom.
"Daripada menyebut kondom mengurangi kenikmatan hubungan seks, Duterte harus mengambil langkah nyata untuk menjaga kesehatan rakyat Filipina dengan menelurkan kebijakan yang mempermudah akses rakyat mendapatkan kondom," demikian HRW.
Pernyataan Duterte ini muncul di saat Kementerian Kesehatan Filipina menemukan bahwa jumlah kasus penderita HIV di negeri itu terus meningkat.
Kasus HIV di negeri itu melonjak sebanyak 3.147 persen dalam kurun waktu 2007 hingga 2017.
Dalam laporan yang dirilis bulan ini, tercatat 11.103 kasus baru dilaporkan pada 2017. Angka itu meningkat 19,85 persen dibanding tahun sebelumnya.
Baca: Hindari Lobang, Dua Truk Kecelakaan di Sungai Rumbai
Baca: GALERI FOTO: Dilantik Jadi Ketua ICMI, Ini Harapan Cek Endra Soal Kontribusi ke Daerah
Baca: Beralih Jadi Jalan Nasional, Pemkab Tak Bisa Atur Lalu Lintas Batubara
Baca: Pilkada Merangin - Jika Tak Aman, Kapolda Akan Panggil Satu Persatu Cabup Merangin
Sumber: Daily Inquirer