Sudah Divonis Gagal Ginjal, Nyawa Dapat Selamat Karena Tanaman ini
angan anggap remeh tanaman yang biasa tumbuh di pekarangan rumah. Di tangan seorang peracik obat tradisional
Uniknya, kedua daun tersebut harus berjumlah sembilan buah. "Angka sembilan adalah angka yang sakral bagi suku Minahasa serta orang Tionghoa, ini mungkin hanya mitos saja, sementara dari sisi medis, kedua daun itu memang punya efek penyembuh," ujarnya.
Dikatakannya, ketiga ramuan itu harus diminum selama dua hingga tujuh hari. Setelah itu, ia meminta Vecky sebanyak mungkin makan buah semangka. "Buah semangka akan melengkapi ramuan tersebut," ujarnya.
Jon menyatakan, keahliannya meramu obat - obat tradisional diperoleh dari keluarganya yang berasal dari Mongondow serta Tonsea, Minahasa Utara. Sejak kecil, ia dibiasakan menggunakan tanaman sebagai obat.
Baca: Ingin Kirim Uang? Pakai WhasApp Aj, Caranya?
Lingkungan sekitarnya menabukan minum obat warung. "Tetua saya pernah katakan, Tuhan telah menciptakan alam yang kaya, obat semua penyakit ada di alam, lihat saja orang - orang dulu bisa mengobati diri dengan tanaman," ujarnya.
Jon tidak bercita - cita menjadi tabib, hingga ia tak begitu serius menekuni teknik mencampur obat - obatan itu. Hingga suatu hari, seorang temannya mengalami luka parah. Ternyata, temannya terkena penyakit gula. "Saya langsung ingat resep kuno, saya anjurkan ia makan pisang goroho selama sebulan, tak boleh makan nasi, ia pun sembuh," ujarnya.
Semenjak itu, ia sering menolong orang yang terkena sakit. Meski tidak menjadikannya profesi. "Siapapun yang datang akan saya tolong, semampu saya," ujarnya. Jon tidak meminta bayaran dari orang yang ditolongnya. Semua bergantung kerelaan. "Apa yang Tuhan kasih gratis, harus kita berikan gratis pula kepada orang lain," ujarnya.
Baca: Warga Nipah Panjang Ketakutan 7 Buaya Dilepas di Daerah Pemukiman
Kepada orang yang minum ramuannya, Jon berpesan untuk selalu berdoa pada Tuhan. "Semua adalah kuasa Tuhan, jika ia menghendaki sembuh, pasti sembuh," ujarnya.
Nita Dotulong, warga lainnya juga punya kemampuan meracik obat tradisional dari tanaman serta akar - akaran. Dituturkannya, obat berbagai macam penyakit, umumnya ada di sekeliling kita. Hanya saja, banyak warga yang tidak tahu. "Tanaman obat ada di sekeliling kita," ujarnya.
Ia mencontohkan, sakit nir obatnya tanaman kumis kucing yang banyak ditanam warga di pot bunga. "Dicampur dengan mayana," ujarnya. Untuk sakit Maag akut, bisa diobati dengan tanaman lidah buaya.
Baca: Warga Cemas Menempuh Jembatan Ini, karena Tiang Penyanggah Keropos
Sementara tanaman sambiloto bisa mengobati darah tinggi serta kolesterol. "Bahkan kecoa juga bisa dijadikan obat sakit gigi," ujarnya. Nita mengungkapkan, keuntungan obat tradisional dari obat modern adalah tidak memiliki efek samping.
Namun, ia tak setuju jika obat tradisional diadu dengan obat modern. Keduanya, kata dia, saling melengkapi. Dia juga membantah anggapan bila pengobatan alternatif diidentikkan dengan perdukunan. "Ini murni khasiat obat - obatan, tak ada ilmu - ilmu," ujarnya. (Tribun Manado/Arthur Rompis)