Makanan Khas Imlek, Mulai Rendang Bandeng Hingga Kue Keranjang, Kalian Siapkan yang Mana?
Dalam tradisi Tionghoa, perayaan tahun baru Imlek identik dengan makan bersama. Hal ini memiliki makna sebagai ungkapan kebersamaan
Menu ini tidaklah murah dan mudah untuk ditemukan dengan kualitas bagus. Jadi belum tentu di setiap perayaan Imlek akan disediakan.
“Sekali lagi, ini juga menu yang jarang karena proses pembuatan kuliner ini tidaklah mudah dan juga tidaklah murah. Haisom ketika baru dibeli perlu dibakar terlebih dahulu hingga kulit keras di luarnya mengelupas. Lalu didiamkan 3-4 hari sebelum bisa dimasak,” ulas Aji Chen.
Nuomi Fan
Nuomi Fan atau kue ketan ala Kanton, menyiratkan kebersamaan dan kekompakan dalam keluarga.
Oleh karena itu, orang Tionghoa memakan beras ketan yang lengket.
Bentuk aslinya adalah seperti kwetiau yang berantakan.
Baca: Pelabuhan Ujung Jabung Terus Dikebut, Tahun Ini Disuntik Rp 41 Miliar
Baca: Ingat Si Rocker Yoda Indonesia Idol yang Kribo, Lama Tidak Ada Kabar Ternyata. . . .
Baca: Heboh Dulu Videonya, Masih Ingatkah dengan ASD Ria? Begini Kondisinya Sekarang
Namun ada pula yang menggunakan daun lotus untuk membuat bentuk yang bagus dan juga aroma yang lebih harum.
Kue Keranjang Kukus

Salah satu makanan yang harus ada saat tahun baru Imlek adalah Kue Keranjang.
Kue Keranjang ini disebut juga dengan Nian Gao. Bentuk aslinya mirip lontong dan tawar rasanya.
Namun di Indonesia karena pengaruh lokal, berubah menjadi manis dan cokelat warnanya karena gula yang terkaramelisasi.
Asal usul dari kue keranjang ini karena dahulu pembuatannya dicetak dalam keranjang-keranjang kecil dari anyaman bambu.
Kue keranjang ini melambangkan kebersamaan dan kekompakan keluarga.