Ini Buku Paling Berbahaya di Dunia, Berani Bacanya?
Masa berlaku hak cipta buku Mein Kampf karya Adolf Hitler di Jerman berakhir pada penghujung tahun 2015 ini.
Baca: Masih Mau Merokok Bila Sudah Lihat ini?
“Jika Anda menanggalkan unsur anti-Semitisme dari buku itu, yang tersisa adalah tentang seorang pria kecil yang berada di penjara dan bermimpi menguasai dunia dan berjuang untuk melakukannya.”
Hilangnya konteks merupakan salah satu yang ditakutkan oleh mereka yang menentang penerbitan kembali buku ini.
Dalam Publish or Burn Ludwig Unger, juru bicara untuk Kementerian Pendidikan dan Budaya Bavaria, mengatakan, ”Hasil dari buku ini adalah jutaan orang dibunuh, jutaan diperlakukan dengan tidak baik, dan semua area diserbu perang. Sangatlah penting mengingat hal ini dan Anda dapat melakukannya sambil membaca alinea tertentu dengan komentar sejarah kritis yang tepat.”
Baca: Stok di Jambi Saat Ini Capai 1.000 Ton, Harga Sempat Melonjak Efek Kelangkaan Beras di Jakarta
Ketika masa hak cipta berakhir nanti, Institut Sejarah Kontemporer di Munich merencanakan untuk menerbitkan edisi baru Mein Kampf yang mengombinasikan naskah asli dan komentar yang menunjukkan tentang hal-hal yang dihilangkan dan distorsi dari kenyataan.
Sejumlah korban Nazi menentang pendekaran ini, dan pemerintah Bavaria sudah menarik kembali dukungannya terhadap Institut itu setelah adanya kritikan dari para penyintas Holocaust.
Ideologi Hitler setara dengan penghasutan
Yang jelas menekan agar buku ini tidak diterbitkan bukan merupakan taktik yang terbaik – kolom editorial opini di the New York Times berargumen bahwa, “Vaksinasi terhadap generasi yang lebih muda dari bahaya terkena kuman-kuman Nazi lebih baik dilakukan dengan konfrontasi terbuka terhadap pernyataan Hitler daripada menyimpan saluran iblisnya di balik ketidaksahan.”
Murphy mengakui bahwa pelarangan global atas buku ini tidaklah mungkin.
Baca: Berikut Tanda 40 Hari, 7 Hari Hingga Sehari Jelang Kematian
“Pemerintah Bavaria harus bersikap, bukannya mengontrolnya. Mereka harus menunjukkan posisi mereka, sekalipun di dunia modern ini hal ini tidak akan bisa mencegah orang mengaksesnya.”
Pembawa acara Publish or Burn Chris Bowlby berpendapat bahwa tindakan-tindakan simbolis masih sangat penting.
Setelah hak cipta berakhir masa berlakunya, pemerintah merencanakan menuntut menggunakan undang-undang tentang hasutan untuk menimbulkan kebencian rasial. “Dari sudut pandang kami, ideologi Hitler setara dengan penghasutan,” kata Ludwig Unger. “Ini buku yang berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.” (BBC)