Ini Buku Paling Berbahaya di Dunia, Berani Bacanya?

Masa berlaku hak cipta buku Mein Kampf karya Adolf Hitler di Jerman berakhir pada penghujung tahun 2015 ini.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Mein Kampf karya Adolf Hitler 

Baca: Perutmu Buncit? Ini Cara Kempeskan Maslah Itu Selamanya

Hitler memulai menulis Mein Kampf ketika berada di penjara karena dakwaan pengkhianatan setelah gagalnya pemberontakan ‘Beer Hall’ Munich tahun 1923, untuk menyampaikan pandangan rasis dan anti-Semitisme.

Begitu Hitler memegang kekuasaan satu dasawarsa kemudian, buku itu menjadi naskah utama Nazi, dengan 12 juta eksemplar dicetak.

Baca: Wow, Seperti Pengelihatan Baru Lahir, Begini Cara Jernihkan Mata

Buku itu diberikan kepada para pasangan yang baru menikah oleh negara dan edisi bersampul emas dipamerkan dengan mencolok di rumah-rumah para pejabat senior.

Bisa salah mengartikan

Pada akhir Perang Dunia Dua, ketika Angkatan Darat Amerika Serikat menyita perusahaan penerbit Nazi Eher Verlag, hak cipta Mein Kampf diserahkan kepada pemerintah Bavaria.

Mereka menjamin bahwa buku itu hanya dapat dicetak ulang di Jerman jika ada situasi khusus – namun dengan berakhirnya masa hak cipta buku itu pada bulan Desember 2015, timbullah perdebatan sengit mengenai bagaimana cara mengekang penerbitan buku itu secara gratis untuk semua orang.

Baca: Berikut Tanda 40 Hari, 7 Hari Hingga Sehari Jelang Kematian

“Bavaria menggunakan hak ciptanya untuk mengendalikan penerbitan kembali Mein Kampf tetapi kini pengendalian itu akan berakhir – apa yang nanti akan terjadi?” kata Murphy. “Ini masih merupakan buku yang berbahaya – dan ada masalah dengan neo-Nazis, serta ada bahaya bahwa orang-orang salah menginterpretasikannya jika tidak mengerti konteksnya.”

Pasal dan ayat

Memang ada pertanyaan juga apakah ada orang yang mau menerbitkannya – karena menurut The New Yorker, “Buku ini penuh dengan anak kalimat yang bombastis dan sulit dimengerti, detail-detail sejarah serta utas ideology yang berbelit-belit, yang biasanya cenderung dihindari oleh neo-Nazi dan para ahli sejarah serius.”

()

Di penjara Landsberg pada 1924. Hitler menumpahkan kemarahan pada bukunya.

Namun buku ini menjadi populer di India di antara para politisi yang memiliki kecenderungan aliran nasionalis Hindu.

“Buku ini dipandang sebagai buku penting untuk pengembangan diri,” kata Atrayee Sen, pengajar mata kuliah agama kontemporer dan konflik di Universitas Manchester, kepada Radio 4.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Tags
buku
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved