Nadia Murad Perempuan Yazidi Tuturkan Kisah Lari dari Budak Nafsu ISIS

Komandan itu lalu meludahi wajah Murad, mengeluarkan sebatang rokok, dan memadamkannya tepatdi bahu Murad.

Editor: Duanto AS

Cara berkeyakinan seperti ini memberi orang Yazidi sebuah reputasi di kalangan muslim radikal sebagai pemuja setan.

Akibatnya, para pengikut agama yang tidak memiliki kitab suci resmi ini, sering menjadi sasaran genosida.

Seperti tertulis dalam buku Murad, sebelum ISIS, kekuatan luar, termasuk Ottoman dan sekte lainnya, pernah mencoba menghancurkan mereka sebanyak 73 kali.

BACA JUGA Wah, Ini 10 Pejabat RI yang Masih Kerap Kirim Cuitan di Twitter, Followers Banyak

Dalam sebuah perjalanan ke luar kota bersama rombongan ISIS, Murad, yang waktu itu berusia 21 tahun, menjerit untuk menghentikan salah seorang militan yang menarik payudaranya setiap si militan itu melewatinya.

“Kenapa kamu berteriak?” tanya seorang militan kepada Murad.

“Saya takut.”

“Orang ini … menyentuhku.”

“Apa yang kamu pikir bisa sampai sini?” tanya seorang komandan.

“Kau orang kafir, sabiyya (budak seks) dan kau milik ISIS sekarang, jadi biasakan.”

Komandan itu lalu meludahi wajah Murad, mengeluarkan sebatang rokok, dan memadamkannya tepatdi bahu Murad.

Ia menyalakan sebatang lagi dan menaruhnya di perut Murad, menampar wajahnya dua kali seraya memberinya peringatan: “Jangan sekali-kali bersuara lagi.”

Di kegelapan sebuah rumah yang penuh sesak dengan perempuan-perempuan yang dipaksa jadi budak seks, Murad bertanya-tanya tentang nasibnya.

BACA JUGA Syahril Meminta Penumpang Pesawat Pengertian, Ini Penyebabnya

***

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved