Bocah 7 Tahun Penderita Tumor Otak Minta sang Ibu Ikhlas Melepasnya Pergi, Alasannya Mengharukan
Bocah malang asal Cina ini didiagnosa terkena tumor ganas saat ia berusia 5 tahun. Dokter menemukan tumor ganas di otak Chen Xiaotian (7).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM - Bocah malang asal Cina ini didiagnosa terkena tumor ganas saat ia berusia 5 tahun.
Dokter menemukan tumor ganas di otak Chen Xiaotian (7).
Seolah-olah kabar buruk tersebut tidak cukup, ibu Chen, Zhou Lu (34) didiagnosa terkena penyakit ginjal beberapa bulan kemudian.
Dilansir dari Viral 4 Real, Senin (25/12/2017), Chen sempat sembuh dari tumornya setelah mendapat perawatan.
Namun, tidak berselang lama, tumor tumbuh kembali dan perkembangannya semakin agresif.

Baca: Pelakunya Pasti Menyesal! Bu Polwan Diginiin di Mobil Sampai Baju Kausnya Melar ke Bawah
Dokter pun memberitahu pada keluarga Chen bahwa bocah malang itu tidak akan bertahan hidup hingga usia dewasa.
Chen dan ibunya sama-sama berjuang selama 2 tahun terakhir.
Mereka berdua mengalami masa-masa yang sulit karena harus mendapat perawatan setiap saat.
Karena tumor sudah menyebar ke seluruh otaknya, Chen menjadi buta.
Tahu hidupnya tidak akan lama lagi, Chen menyampaikan keinginannya.
Chen ingin menyelamatkan ibunya agar bisa bertahan hidup.
Nenek Chen, Lu Yuanxiu (57), diberitahu dokter mengenai keinginan cucu tercintanya.
"Para dokter memberitahuku keinginan Chen. Cucuku tidak akan bertahan, tapi ginjalnya akan menyelamatkan ibunya, serta 2 nyawa yang lain," tutur Lu.
Lu pun menemui Zhou untuk menceritakan keinginan Chen juga saran dari dokter.
Zhou menolak mengatakan apapun setelah mendengar kabar tersebut.

Baca: Negara Tetangga Indonesia Ini Ternyata Masuk Kelompok Pro Amerika Saat Voting Soal Yerusalem
Baca: Kasus Pembakaran Hutan dan Lahan - Banding KLHK Diterima, PT RKK Terbukti Melawan Hukum
"Ia benar-benar tidak ingin mendengarkan apapun. Ia diam saja," ujar Lu.
Chen yang tahu sang ibu merasa gelisah, menuntut untuk memenuhi keinginan terakhirnya.
Meski sang ibu menolak, Chen akhirnya meninggal pada 2 April 2017 lalu.
Jasad Chen pun segera dibawa ke ruang operasi oleh dokter untuk diambil ginjal dan hatinya.
Satu ginjal diberikan pada ibu Chen untuk membuatnya agar bertahan hidup.
Ginjal kedua diberikan pada seorang gadis berusia 21 tahun.
Sedangkan hati Chen diberikan pada pria berusia 27 tahun.
Juru bicara Rumah Sakit Yi Tau mengatakan ketiga transplantasi tersebut berhasil dilakukan.

"Chen telah berhasil menyelamatkan nyawa 3 orang di akhir hidupnya," tutup pihak rumah sakit.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)