Kasus Tindak Pidana Aborsi di Jambi - Ada Barang Bukti Yang Tak Dilampirkan Penyidik
Ada barang bukti yang diduga penting namun tidak dicantumkan dalam berkas perkara kasus dugaan tidak pidana aborsi dengan tersangka
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedy Nurdin
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Ada barang bukti yang diduga penting namun tidak dicantumkan dalam berkas perkara kasus dugaan tidak pidana aborsi dengan tersangka dr Trisna Utami. Ini terungkap setelah adanya keterangan saksi dalam persidangan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jambi pada Selasa (5/12/2017).
Dalam persidangan kali ini saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) adalah Masito, mantan Cleaning Service RS Bersalin Puri Medika yang berlokasi di perumahan Aur Duri, Kota Jambi.
Dalam keterangannya saat di tanya JPU Albar, Masito mengatakan dirinya sudah bekerja sejak September 2015 dan berhenti dari pekerjaannya pada Mei 2017.
Baca: Berdua dalam Lift, Cewek Ini Cepat-cepat Turunkan Celana. Kejadian Selanjutnya Bikin Melongo
Selama bekerja ia mengetahui adanya kejanggalan praktek ilegal kuret (Aborsi) dari rekan kerjanya disana.
Bahkan dirinya sempat mengambil foto barang bukti Janin yang diduga sudah meninggal.
"Dikasi tau sama Asma waktu itu tahun 2016, ada janin meninggal saya poto, sudah berbentuk manusia, ada jari-jarinya lengkap, perkiraan usianya lima bulan," kata Saksi menjawab pertanyaan Albar selaku Jaksa Penuntut.
Namun aaat ditanya soal barang bukti berupa poto itu diakui terdakwa tertinggal di Handphone.
"Handphonenya disita penyidik di polresta. Masih di sana," katanya.
Baca: Janda Ini Bikin Seisi Bank Langsung Sibuk Saat Kartunya Keluar, Setelah Dihina Mengambil Uang
Baca: Sekda: Reshuffle Mulai Januari
"Untuk apa potonya? Apakah ada disebarkan, bukti penyitaannya ada?" tanya Ketua Majelis Hakim Ledies Meriana Makara.
Yang kemudian diakui saksi jika dirinya mengambil poto hanya iseng saja dan tanpa pernah disebar ke pihak lain,"Waktu di periksa di Polres hpnya disita untuk barang bukti, bukti sita tidak ada," kata Saksi.
"Kok dalam berkas tidak ada BB itu, kok tidak di cantumkan, harusnya ada. Biasanya kalau disita ada dikasi bukti sita," terang Ketua Majelis Hakim Ladies.
Dalam keterangan lebih lanjut saksi juga mengatakan selama bekerja di RS Bersalin tersebut sepengetahuan saksi ada lima kali pasien dr Trisna dengan keluhan diduga terkait kandungan.
Namun yang ia lihat adanya janin hanya tiga kali.
Baca: Kenaikan Jumlah Tabungan dan Deposito di Jambi Terjadi di Bulan Juli
Baca: Aset Bersih Bank Umum di Jambi Capai Rp 39,6 Triliun, Kredit Tersalur 31,01 Triliun
Baca: Ratusan Ton Beras Dijual Murah dalam Operasi Pasar
"Satu kali di bawa keluarganya. Dua kali janin dibawa sama Asma dibawa pulang dak tau apakah dikubur dimana," katanya.
Bahkan selama bekerja sebagai CS di RS Puri Medika ia sering mendapati kondisi ruangan terdapat banyak bercak darah. Termasuk gumpalan darah diduga hasil kuret pasien.
Ia juga mengatakan banyak mengetahui dugaan praktek kuret dilakukan dr Trisna dari hasi berbincang dengan rekan sesama provesinya Mpok Ati dan Asma yang bertugas dibagian laundry.
Sementara dr Trisna selama persidangan terlihat sempat beberapa kali gelisah saat mendengar keterangan saksi. Bahkan beberapa kali terlihat fokus mendengar keterangan saksi sambil menggoyangkan kaki.
Ia juga menyampaikan beberapa poin terkait keterangan saksi yang dianggap tidak sesuai, "Januari sampai Mei 2017 Asma hanya ditugaskan bersih-bersih. Perintah saya dan tidak ada jam saya tentukan, pokoknya ruangan bersih karena waktu itu praktek di rumah sakit ditutup," katanya.
Baca: GEGER - Marc Marquez Balapan Pakai Motor Jadul, Aksinya Kocak Bikin Ngakak
Baca: Kenaikan Pembayaran Santunan Dipengaruhi Kebijakan Sejak 1 juni 2017
Baca: Pembayaran Santunan Kecelakan dari PT Jasa Raharja Naik Hingga Rp 19, Miliar
Baca: Cara Mengganti Gigi di Motor MotoGP Tidak Sama dengan Motor Biasa, Begini Penjelasannya
"Saya tidak pernah menyuruh Asma masuk ruangan saat saya bekerja. Asma diberhentikan kerjanya karna dianggap tidak beres, Asma tidak pernah bersihkan ruang operasi diluar jam kerja. Setiap ada pasien saya tidak pernah ketemu saksi," Sambungnya menyanggah keterangan saksi.