Keren! Narapidana Kasus Pembunuhan Berhasil Raih Gelar Magister, Setelah Dipenjara 14 Tahun

Kisah inspirasi ini agaknya dapat menjadi pembelajaran bagi setiap orang untuk tidak berhenti bermimpi.

Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Suci Rahayu PK
World of Buzz
Jim (nama samaran), narapidana kasus pembunuhan berhasil menyelesaikan studi S2 nya dan meraih gelar magister. 

TRIBUNJAMBI.COM -- Kisah inspirasi ini agaknya dapat menjadi pembelajaran bagi setiap orang untuk tidak berhenti bermimpi.

Jim (bukan nama sebenarnya), telah melakukan kesalahan besar di masa lalu yang membuatnya harus menghabiskan masa mudanya di balik jeruji besi.

Ketika itu usianya baru 17 tahun, saat dirinya didakwa telah terbukti melakukan pembunuhan.

Namun, tak ingin menjalani kehidupan tanpa tujuan, ia memutuskan untuk mengambil beberapa kualifikasi akademis sehingga dapat berhubungan denganmasyarakat saat dirinya dibebaskan kelak.

Baca: Video Tips Atasi Hidung Anak yang Mampet dengan Air Garam, Bisa Dicoba!

Kini ia telah berusia 31 tahun dan 14 tahun terakhirnya berada di penjara.

Meskipun ta tahu kapan dirinya akan dibebaskan, Jim bersikeras untuk menyelesaikan jenjang pendidikannya.

Beberapa hari yang lalu, Jim baru saja meraih gelar Master in Business Administration (MBA) dari Open University Malaysia dengan pencapaian yang cukup memuaskan.

Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang berhasil diraihnya adalah 3,26 dan ini menjadi IPK yang mengesankan bagi seorang narapidana.

"Yang terpenting adalah saya tidak merasa malu dengan diri sendiri. Stigma sudah tidak ada lagi, dan saya menerima bagaimana masyarakat memandang saya," terang Jim seperti dilansir dari worldofbuzz, Senin (27/11/2017).

Baca: Setelah Hujatan, Dewi Perssik Panen Empati Netizen karena Unggah Video Ini

Ia mengatakan jika 14 tahun terakhir benar-benar mengubah pandangan saya dalam hal mengendalikan emosi.

"Saya tidak akan membiarkan pandangan orang lain menjatuhkan saya," tegas Jim.

Tak berhenti di situ, Jim berencana mengincar gelar doktor di bidang sama dengan yang ia pelajari saat ini.

"Di penjara, saya menyadari jika saya mampu mempengaruhi orang-orang dari pada orang-orang mempengaruhi saya. Jadi, saya mulai mempengaruhi orang-orang seusia saya, tidak hanya soal pendidikan, tapi juga soal moral dan agama," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved