Wow, Uang Rp 6,1 Miliar Disimpan Dalam Beberapa Kardus Bekas Air Mineral

Hasil OTT kemudian dikembangkan hingga mengarah ke Kantor Koperasi TKBM Samudra Sejahtera (Komura) di Jalan Yos Soedarso.

Editor: Nani Rachmaini
TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Barang Bukti Korupsi-Kapolda Kaltim,Irjen Pol Syafaruddin, bersama Jajaran kepolisian Bareskrim Mabes Polri,Krimsus Polda Kaltim,Kapolresta Samarinda Kombespol Reza Arief Dewanto menjelaskan kronologi Operasi Tangkap Tangan (OTT) Koperasi TKBM Komura dengan barang bukti dokumen, PC komputer, sejumlah berkas di Mako Detasemen Brimob jalan Sultan Hasanuddin Mangkupalas Samarinda Seberang pukul 14.00 WITA,Jumat(17/3/2017). (TRIBUN KALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

"Kita masih periksa 15 orang itu. Dari situ baru kita tahu, uang itu berasal dari mana. Nanti juga hasil pemeriksaan akan menentukan mana yang tersangka mana yang tidak," ucap Safaruddin.

Tingginya biaya bongkar muat kontainer di TPK Palaran, jadi dasar kuat polisi melakukan OTT.

Diketahui, proses bongkar muat di TPK Palaran ditangani Komura.

Safaruddin mengatakan, biaya bongkar muat kontainer di Pelabuhan Surabaya hanya Rp 10 ribu untuk kontainer ukuran 20 feet.

Tapi di Palaran, per kontainer dipatok biaya Rp 180 ribu untuk 20 feet dan Rp 350 ribu untuk kontainer 40 feet.

Padahal proses bongkar muat peti kemas lebih banyak melibatkan peralatan berat dibanding tenaga manusia.

"Tapi, justru banyak biaya TKBM-nya," kata dia.

Dalam setahun, potensi uang bongkar muat yang diwadahi Komura mencapai ratusan miliar.

"Ini masih kita selidiki. Tapi, hitungan kasar dalam setahun itu ratusan miliar," kata Safaruddin.

Safaruddin berjanji akan mengembangkan kasus ini.

Sementara ini, ada tiga UU yang bisa dijeratkan dalam kasus tersebut, yakni pemerasan, tindak pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang.

"Kita akan telusuri kemana larinya uang-uang ini," tutur Safaruddin.

Sudah Ditelaah
Terungkapnya OTT di Koperasi Samudera Sejahtera (Komura) diduga terkait pungli bongkar muat di Pelabuhan Peti Kemas, Samarinda.

Jauh sebelum ditindak, tim Saber Pungli melakukan telaah setelah mengumpulkan informasi adanya indikasi dugaan pungli di pelabuhan tersebut.

Wakil Ketua II Tim Saber Pungli Kota Samarinda, Bramantyo mengungkapkan, sebelum adanya penindakan, Saber Pungli melakukan telaah berdasarkan informasi yang dihimpun tim.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved