Dunia Maya
Gaya Undangan Via Dunia Maya
UNDANGAN merupakan salah satu benda penting dalam sebuah momen atau event tertentu, termasuk dalam pernikahan.
Helmy mengaku untuk membuat satu undangan online dibutuhkan waktu satu hingga tiga minggu, tergantung tingkat kesulitan. "Yang butuh waktu di bagian pesan domain web," ujar Helmy.
Tukarcincin.com sempat menjadi ulasan di Bridestory. com, platform untuk profil dan portofolio vendor pernikahan. Kini Tukarcincin sudah resmi menjadi salah satu vendor di Bridestory.
Bulan lalu, Asri, Co-founder Tukarcincin.com mendapatkan penghargaan sebagai creative enterpreneur sekaligus menjadi pembicara dalam Sub Women Week 2016 yang dihelat di salah satu mal di Surabaya.
Karena usaha mereka masih tergolong baru, Helmy dan Asri gencar melakukan promosi lewat Instagram dan ikut dalam beberapa bazar di Surabaya. Saat ini jumlah pengunjung situs mencapai 800 pengunjung per hari dan jumlah follower Instagram sekitar 2.500 akun.
Helmy berencana mengajak kerjasama wedding organizer untuk memasarkan produknya sekaligus sebagai sarana promosi.Selain itu, Helmy juga akan terus melakukan inovasi produk dana jasa dalam situs Tukarcincin.com. Ia ingin ke depannya pelanggan bisa bebas memilih desain tema dan menyusun sendiri data undangan online secara langsung dalam situs tukarcincin.com, tanpa harus dibuatkan.
Mereka ingin fokus kepada pengembangan produk, terutama terkait desain tema yang ingin ditambah agar lebih variatif. Selain itu fungsi situs juga akan ditingkatkan agar konsumen bisa membuat sendiri undangan yang mereka inginkan.
Menurut Daniel Saputro, salah satu konsultan senior bidang bisnis, situs Tukarcincin.com memiliki prospek yang menjanjikan, terlebih bagi kalangan pasangan muda early adopter. Maksudnya, pasarnya adalah pasangan muda yang sedang dan sudah ‘melek’ teknologi sehingga mereka bisa dengan mudah memahami dan mengoperasikan fasilitas layanan tersebut. Sedangkan bagi pasangan dari generasi lebih tua, akan terkendala dalam mengoperasikan fasilitas undangan online seperti ini.
Hal tersebut berlaku juga untuk para tamu undangan yang menjadi target pasangan. "Untuk kaum muda usia di bawah 25 tahun mungkin masih cocok dan mudah untuk menggunakan aplikasi ini. Tantangannya untuk di atas 25 tahun, itu masih susah adaptasi teknologi seperti ini," terang Daniel.
Tukarcincin.com perlu sosialisasi kepada masyarakat atau promosi secara khusus. Tidak hanya sekedar promosi pada umumnya, karena masyarakat perlu sentuhan personal. Terkait konten yang disediakan juga sangat personal. Dengan sentuhan personal, masyarakat dapat lebih dekat dengan produk dan konten layanan di dalamnya.
"Perkawinan juga melibatkan keluarga besar. Tidak dipungkiri bahwa anggota keluarga besar dari generasi tua, seringkali mereka gagap teknologi atau tidak terbiasa dengan teknologi modern sehingga adaptasi untuk teknologi baru semacam aplikasi ini cenderung lambat," jelas Daniel.
Dengan berbagai tantangan tersebut, menurut Daniel, Tukarcincin.com masih memerlukan waktu kurang lebih dua tahun ke depan untuk mengedukasi pasar tentang jasa layanan undangan online mereka. Karena memang undangan online belum terbiasa di kalangan masyarakat Indonesia.
Tantangan terberat selain mengedukasi pasar ialah meyakinkan pasar atau masyarakat tentang pentingnya menggunakan undangan online. Misalnya, mengapa harus menggunakan jasa undangan online, apa keunggulannya jika yang konvensional lebih nyata dalam genggaman. Hal tersebut yang harus dijawab oleh pemilik usaha.