Pernikahan Sesama Jenis di Boyolali, Ini Alasan Warga Ikut Gotong Royong

Sosok Dar alias Ratu Airin Karla dan kisah cintanya dengan Dum telah diketahui masyarakat di lokasi diadakan pernikahan mereka

Editor: Nani Rachmaini
Joglosemar
Pernikahan sesama jenis di Boyolali. RAK berdandan laiknya mempelai wanita dengan busana kebaya warna merah serta ronce melati, sementara Dum mengenakan busana jas resmi. 

Namun demikian warga tetap menolak adanya perkawinan sesama jenis. Menurut Suryati, hal itu melanggar nilai-nilai budaya, agama dan adat istiadat setempat.

Akan tetapi, dari serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh sang "mempelai" maka penduduk dusun tersebut mendatangi "hajatan" Dar dan Dum sebagai gotong royong. Bukan untuk merestui "pernikahan" tersebut.

"Kami hanya sebatas membantu untuk saling bergotong royong, sesama masyarakat. Untuk pernikahan kami tidak setuju," ungkapnya.

Suryati berkata, baik Dar ataupun Dum tidak pernah meminta izin kepada pemerintah desa untuk melaksanakan pernikahan. Hal itu karena pernikahan antar sesama lelaki mustahil dilaksanakan.

"Pemdes tidak pernah mengizinkan pernikahan sesama jenis terjadi di desa ini," tutup Suryati.

Meski demikian, Suryati mengatakan Dar dikenal sebagai sosok yang ulet, kreatif dan pandai dalam berusaha. Berbagai usaha dia lakoni, mulai dari pemasaran hingga merias pengantin.

"Orangnya mudah bergaul, dan tergolong sukses," katanya. (*)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved