Tips

Hindari! 7 Hal Berbahaya Ketika Marah, Termasuk Status BBM Anda

Ada tujuh hal yang tidak boleh dilakukan ketika marah menurut psikolog, apa itu?

Editor: Fifi Suryani
zoom-inlihat foto Hindari! 7 Hal Berbahaya Ketika Marah, Termasuk Status BBM Anda
net
Ilustrasi marah

5. Memberitahu masalah Anda pada semua orang

Memberitahu orang-orang terdekat yang dapat Anda percayai mengenai berbagai masalah Anda merupakan suatu hal yang normal, akan tetapi jangan memberitahu semua orang mengenai masalah Anda.

Hal ini dapat membuat orang lain salah paham dan justru mulai bergosip tentang Anda.

Teman-teman atau anggota keluarga yang dapat dipercaya mungkin dapat membantu memberikan berbagai nasehat yang berguna bagi Anda.

6. Kembali pada kebiasaan buruk Anda

Kemarahan dapat mengalahkan tekad Anda untuk berhenti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol dan Anda pun akan mendapatkan masalah baru.

Berolahraga juga dapat mengurangi rasa marah Anda atau berbagai emosi negatif lainnya.

Saat berolahraga, tubuh akan menghasilkan hormon serotonin, yang dapat mengurangi perilaku agresif dan membuat mood Anda menjadi lebih baik.

7. Bersosialisasi

Bersosialisasi dan berpergian bersama orang lain saat Anda sedang marah mungkin akan terasa sulit.

Akan lebih baik bila Anda menyendiri dulu untuk sementara waktu hingga amarah Anda mereda.

Hal ini akan mencegah Anda melampiaskan amarah Anda pada orang lain dan membuat reputasi Anda tetap terjaga.

Marah Adalah
Menurut psikologi, terdapat beberapa rumusan tentang marah, di antaranya: marah yaitu perubahan dalam diri atau emosi yang dibawa oleh kekuatan dan rasa dendam demi menghilangkan gemuruh di dalam dada, hingga mereka berkata dalam definisinya: kemarahan yang teramat sangat.

Ada beberapa pengertian marah yang diutarakan pakar misalnya:

Menurut C.P. Chaplin, Anger (marah, murka, berang, gusar; kemarahan, kemurkaan, keberangan, kegusaran) adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang, termasuk ancaman, agresi lahiriah,
pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi, dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistem syaraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik; dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved