Ahok Vs DPRD DKI

Anggaran Pagar Satu Sekolah di DKI Capai Rp 2 Miliar

Anggaran perbaikan pagar di SDN Cengkareng Barat 19 Pagi, Jakarta Barat, mencapai Rp 2 miliar. Usulan anggaran ini lebih besar dari sekolah lain yang

Editor: Fifi Suryani
banjarmasinpost.co.id/tribunnews.com
Demonstran cantik-cantik ikutan teriak-teriak dukung Ahok. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Anggaran perbaikan pagar di SDN Cengkareng Barat 19 Pagi, Jakarta Barat, mencapai Rp 2 miliar. Usulan anggaran ini lebih besar dari sekolah lain yang mendapatkan alokasi anggaran Rp 800 juta. Pihak sekolah menyatakan tidak tahu alokasi pemagaran lingkungan sekolahnya bisa mencapai sebesar itu.

Di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2015, DKI Jakarta menganggarkan dana proyek pengadaan pagar di sejumlah sekolah. Anggaran pengadaan pagar itu dipatok Rp 800 juta-Rp 2 miliar.

Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat mengusulkan 10 sekolah yang mengajukan pengadaan pagar. Sembilan sekolah di antaranya adalah sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP). Di RAPBD, sekolah yang mendapat anggaran dana paling besar senilai Rp 2 miliar adalah SDN Cengkareng Barat 19 Pagi. Sekolah lainnya hanya mendapatkan alokasi dana Rp 800 juta.

Kepala SDN Cengkareng Barat 19 Pagi Sumiharti, Jumat (6/3), mengatakan, dirinya tidak pernah mengusulkan besaran dana pemagaran.

Sumiharti menegaskan, pihaknya sebatas mengusulkan pemagaran dan perbaikan paving blok sejak 2013 lalu. Ia tidak mengerti berapa estimasi dana pembangunan pagar seluas 8.755 meter persegi dan setinggi 2 meter itu. Ia menduga dana cukup besar itu sekaligus untuk meninggikan tanah di sekitar pagar.

"Kami tidak tahu mengapa bisa sebesar itu. Kami hanya mengajukan permohonan proposal lengkap dengan foto-foto kerusakan sekolah," kata Sumiharti.

Usulan itu diajukan karena SDN Cengkareng 19 Pagi sering tergenang banjir. Lahan sekolah juga dimanfaatkan warga untuk beternak kambing dan bebek. Nantinya, pagar beton diharapkan mempertegas batas lahan sekolah dan tanah warga. Pagar juga diharapkan menjadi tanggul penahan luapan saluran air dari kompleks Taman Palem.

Sebagian area sekolah itu saat ini hanya dipagari bambu. Tembok pagar lama yang dibangun sejak tahun 1990-an jebol dan rusak. Hanya terlihat kerangka pagar dan sisa batu bata. Saat banjir, 329 siswa belajar di ruang kelas di lantai II.

Beberapa proyek pengadaan alat dan jasa di Jakarta Barat memang disinyalir termasuk dalam dugaan dana siluman Rp 12,1 triliun yang masih menjadi polemik antara eksekutif dan legislatif.

Ada selisih anggaran Rp 99 juta dalam anggaran perbaikan pagar sekolah yang tercantum dalam dokumen RAPBD versi DPRD dan pemerintah. Anggaran versi pemerintah lebih besar.

Soal besarnya anggaran pemagaran di SDN Cengkareng Barat 19 pagi itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat Slamet Widodo belum bisa dimintai konfirmasi.

Selain perbaikan sekolah, dugaan dana siluman yang masuk dalam RAPBD 2015 itu antara lain program e-SMS di tingkat SD senilai Rp 5 miliar. Empat wilayah yang mengajukan usulan anggaran e-SMS itu antara lain SDN se-Kecamatan Palmerah, SDN se-Kecamatan Kebon Jeruk, SDN se-Kecamatan Kembangan, dan SDN se-Kecamatan Grogol Petamburan.

Hak publik

Seiring kisruh RAPBD DKI Jakarta 2015 yang tidak kunjung selesai hingga menginjak pekan kedua ini, informasi makin mengalir deras di media massa dan media sosial.

Kisruh ini sampai menarik perhatian data scientist, antara lain, Ainun Najib, Pahlevi Fikri Auliya, dan Ruly Achdiat Santabrata. Ketiganya berinisiatif menyajikan RAPBD versi DPRD dan DKI kemudian diolah agar mudah dibaca publik. Publik kini bisa mengakses kedua versi RAPBD di rapbd-dki.kawalapbd.org. Mengikuti panduan di situs itu, warga bisa dengan mudah memasukkan kata kunci kegiatan/mata anggaran yang ingin diketahui dan dibandingkan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved