Pemkab Sarolangun Bentuk 60 e-Warung untuk Salurkan Program BPNT
Bantuan transformasi Rastra ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sarolangun akan terlaksana pada bulan September 2019.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Pemkab Sarolangun Bentuk 60 e-Warung untuk Salurkan Program BPNT
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Bantuan transformasi Rastra ke Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Sarolangun akan terlaksana pada bulan September 2019.
Pihak Dinas Sosial (Dinsos) Sarolangun terus menyiapkan segala elemen dan perangkat lain seperti koordinasi dengan pihak Bank BRI. Selain itu e-warung yang nanti akan dijadikan tempat transaksi program BPNT itu sendiri.
"e-Warung dalam Kabupaten Sarolangun lebih kurang 60 tersebar di seluruh kecamatan," kata Juddin Plt kepala Dinas Sosial Sarolangun, Rabu (24/7).
Katanya, dari puluhan e-Warung ini nantinya akan menjadi sasaran beberapa desa untuk menukarkan sembako.
Lanjut Juddin bahwa program BPNT nantinya berjalan dengan menggunakan kartu seprti ATM dari Kementrian Sosial. Kartu itu dibagikan kepada penerima porgram yang terkoneksi ke seluruh e-Warung yang nantinya akan menjadi toko untuk menukarkan sembako.
"Itu berupa beras dan telor, saldo tiap bulan dari Kementrian Sosial dan itu harus habis dengan jatah uangnya 110 ribu rupiah per bulan," katanya.
Baca: Konsen Bidang SDM, Bupati Safrial Lepas 17 Calon Siswa Bidang Energi dan Mineral dan Pesankan ini
Baca: Tim Resolusi Konflik PT Lestari Asri Jaya & Wanamukti Wisesa Ajak Selesaikan Konflik Lewat Kerjasama
Baca: Gelagat Aneh Andre Taulany Sampai Urung Niat Jenguk Nunung dengan Cara Unik, Takut Ditangkap Polisi
Baca: Baim Wong Tantang Mbak Astrid Blak-blakan Chat WA, Gugatan Rp 100 Miliar dan Sebut Surya Paloh
Katannya, program BPNT masih mengacu pada data beberapa tahun silam berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Sarolangun ada ada 26 ribu (penerima rastra)," katanya.
Program yang nantinya akan berubah menjadi BPNT itu masih dalam verifikasi data valid, sehingga nantinya program ini bisa tepat sasaran hingga batas September mendatang. "Masih dalam penggodokan data," ujarnya.
Diakhirinya, bahwa dalam proses yang masih verifikasi data dipusat ini dimungkinkan akan ada perubahan calon penerima (BPNT).
"Dari tahun ke tahun ekonomikan sudah berubah, bisa jadi orang yang sebelumnya menerima rastra ini sudah mampu otomatis tidak bisa menerima lagi pada BPNT nanti," katanya.