Polisi Selidiki Bentrokan di Desa Belanti Jaya yang Libatkan Ratusan Orang
Polisi tengah menyelidiki kasus bentrok yang terjadi di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari, Rabu (10/7) sekira pukul 15.00 WIB.
Penulis: Rian Aidilfi Afriandi | Editor: Teguh Suprayitno
Polisi Selidiki Bentrokan di Desa Belanti Jaya yang Libatkan Ratusan Orang
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Polisi tengah menyelidiki kasus bentrok yang terjadi di Desa Belanti Jaya, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Rabu (10/7) sekira pukul 15.00 WIB.
Kini, anggota Polsek Mersam tengah memeriksa sejumlah saksi dari pihak kelompok koperasi desa.
Kapolsek Mersam, Iptu Heri TR menyampaikan, pertikaian tersebut berawal dari kelompok koperasi desa ingin melakukan gotong royong pembersihan jalan untuk panen kayu.
Lalu, saat beristirahat di Desa Belanti Jaya, tiba-tiba datang dari kelompok Muslim yang bejumlah 150 hingga 170 orang. Sempat terjadi cekcok yang berujung dengan pengusiran terhadap kelompok koperasi desa.
Tiga orang menjadi korban, salah satunya Kades Sengkati Baru, Hendriyanto, Farin dan Haidir.
Baca: Warga Desa Sengkati Baru Ribut sampai Bawa Kecepek, Kades Dikabarkan Jadi Korban
Baca: Harga Emas Antam Tinggi, Penjual Emas Khawatirkan Harga Sawit dan Karet Turun
Baca: Pengamat Sebut Banyak Perda di Kota Jambi Mubazir, Dewan: Masalah Penegakkan Tugas Eksekutif
Baca: Nasib 8 Terdakwa Penyelundup Benih Lobster di Jambi Ditentukan Kamis Ini
Baca: Atasi Banjir, Pemkot Jambi Bakal Bangun Empat Jembatan Senilai Rp 9,6 Miliar
"Korban mengalami luka ringan di bagian bibir. Saat ini sedang di Mapolres untuk membuat laporan," ujarnya.
Saat ini, kata Heri, pihaknya masih menunggu dari Polres Batanghari untuk menyelidiki kasus ini.
"Tapi anggota sudah berjaga di lokasi kejadian. Dan kami sedang mengidentifikasi siapa saja pelaku yang terlibat," ujarnya lagi.
Heri mengatakan, bentrok tersebut tidak sampai menggunakan senjata tajam. Kelompok koperasi pun tidak melakukan perlawanan terhadap kelompok Muslim Cs.
"Mereka menghindar. Tapi dari informasi salah satu kelompok memang membawa senjata tajam tapi tidak digunakan," jelasnya.