Jadi Lurah Jelutung, Ini yang Dilakukan Hendry Pertama Kali
Sejak dilantik tahun 2015 menjadi lurah di kelurahan Jelutung, Hendry Asmi terus melakukan pembenahan.
Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
Jadi Lurah Jelutung, Ini yang Dilakukan Hendry Pertama Kali
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Sejak dilantik tahun 2015 menjadi lurah di kelurahan Jelutung, Hendry Asmi terus melakukan pembenahan. Pertama kali bertugas ia langsung membentuk forum komunikasi rukun tetangga (RT) di Kelurahan Jelutung.
Terdapat 60 RT dengan Jumlah penduduk sekitar 16 ribu jiwa, membuat Hendry Asmi lebih fokus dengan keadaan lingkungan dan kemasyarakatan di Kelurahan Jelutung.
Menurutnya membentuk forum komunikasi RT menjadi salah satu cara untuk mempermudah tugas lurah. Misalnya dalam hal menyampaikan informasi Pemkot Jambi bisa lebih cepat.
"Jadi setiap bulannya selalu ada pertemuan secara bergantian di rumah RT, dan termasuk di rumah lurah. Forum ini juga menyampaikan kendala yang dialami masing-masing RT, sekaligus mencari solusinya," kata Hendry.
Baca: DAK Rp 26 Miliar, Dinas PUPR Kejar Renovasi 11 SMP di Kota Jambi Rampung Tahun Ajaran Baru
Baca: Delapan Metode yang Biasa Digunakan Psikolog untuk Menghilangkan Stres, Bisa Dipraktekan Sendiri
Baca: Sekretaris DPC PPP Sebut Ada Bekas Samar di Tubuh Almarhum Gun Harahap
Baca: Pemakaman Gun Harapan Menunggu Kepulangan Anaknya dari Pesantren
Baca: Kurangi Kebakaran Lahan akibat Rumput Liar, 5 Mahasiswa Unja Buat Silika Gel dari Ilalang
Menurutnya warga di masing-masing RT juga memiliki uang kas dari swadaya masyarakat. Uang tersebut nantinya dapat digunakan untuk kegiatan sosial, seperti mengunjungi warga yang sakit.
Sementara dari sisi keamanan pihaknya merancang di setiap rumah untuk menyediakan satu kotak. Kotak tersebut digunakan untuk sumbangan warga kepada petugas siskamling yang sedang berjaga.
"Jadi petugas siskamling tidak hanya sekadar memukul pentungan tanda bahwa sedang berjaga, tetapi juga langsung datang ke rumah warga untuk melihat kotak yang berisi sumbangan. Artinya keamanan rumah warga juga betul-betul terkontrol," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga memiliki pola asuh anak, remaja dan orang tua yang dinamakan tunas berkarya. Organisasi tunas berkarya ini rutin melakukan pembinaan terhadap orang tua anak dan remaja dalam hal penyuluhan narkoba, reproduksi, dan penyakit kelamin, bahaya pernikahan dini, dan lainnya.
"Jadi setiap bulannya selalu ada edukasi untuk hal-hal yang memang dianggap perlu diberikan edukasi kepada masyarakat," katanya.
Dengan beberapa inovasi tersebut pihaknya juga selalu mendukung dan menyukseskan program Pemerintah. Seperti program kampung bantar yakni memaksimalkan semua RT untuk terlibat dalam program kampung bantar.
"Kalau ini warga tidak perlu diajari lagi, karena kesadaran warga untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih sudah tertanam dalam diri masing-masing," pungkasnya.
Baca: Usai Sengketa di Mahkamah Konstitusi, Pemuda Katolik: Mari Kita Bersatu Kembali, Hargai Putusan MK
Baca: Jadwal Putusan Hasil Sengketa Pemilu Pilpres 2019 Mahkamah Konstitusi Paling Lambat di Tanggal Ini
Baca: Gunakan Aplikasi Pendeteksi Berita Hoax, Sebelum Membagikan Postingan di Media Sosial!
Baca: Siapa Sebenarnya Christina Aryani, Sosok Pemanis Ruang Sidang MK di Kubu Jokowi-Maruf, Ramai Medsos