Info Pemkab Tanjab Barat
Jadi Narasumber FGD tentang Peran Kepala Daerah soal Program Desa di Hotel Sahid, Ini Kata Safrial
Jadi Narasumber FGD tentang Peran Kepala Daerah soal Program Desa di Hotel Sahid, Ini Kata Safrial
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Deni Satria Budi
Jadi Narasumber FGD tentang Peran Kepala Daerah soal Program Desa di Hotel Sahid, Ini Kata Safrial
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Bupati Tanjung Jabung Barat, Ir Safrial menjadi narasumber di Focus Group Discussion Revitalisasi Kemitraan Program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Pedesaan) di Aula Grand Sahid Jaya - Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Safrial menjadi Narasumber dalam FGD yang bertemakan 'Peran kepala daerah dalam mensukseskan kemitraan program desa makmur peduli api dengan mengembangkan potensi kompos sebagai produk unggulan kawasan pedesaan'.
Baca: Ajak Menanam Pohon, Bupati Safrial Sebut Sebagai Upaya Pengendalian Udara
Baca: Begini Foto Terbaru Arya si Bocah Obesitas 192 KG, Kini Menjadi 85,9 KG, Simak Cara Diet Sehatnya
Baca: Ingat Susno Duadji? Mantan Kabareskrim Polri, Kini Sangat Berubah! Pilih Hidup Jadi Petani di Desa
Pada kesempatan tersebut Bupati Safrial menyampaikan gambaran umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di pesisir pantai timur Provinsi Jambi.
"Potensi wilayah Kabupaten Tanjab Barat merupakan kawasan strategis dari sudut ekonomi, kepentingan sosial dan budaya, serta lingkungan," terang Safrial.
Potensi lain seperti perkebunan seperti kelapa dalam (54.737 ha), kelapa sawit (63.554 ha), kopi (2.873 ha) dan potensi alam berupa bakau dan gambut.
Baca: Kasus Penyalahgunaan Narkotika, Jaksa Tunggu Pelimpahan Tahap 1 Tersangka Rosmini
Baca: Tangis Ratna Sarumpaet Pecah Saat Bacakan Pleidoi, Terima Sanksi Sosial Luar Biasa dari Masyarakat
Baca: Siapa Sebenarnya Michel Platini? Mantan Presiden FIFA Ditangkap, Kontroversi Penunjukan Qatar
Safrial menyampaikan program peduli api dengan menggalakkan kelompok-kelompok masyarakat.
"Kita buat kelompok masyarakat peduli api, seperti Satgas KARHUTLA di tiap Kecamatan (Terdiri dari Unsur Muspika), Pos Pemadam Kebakaran di dua Kecamatan Tungkal Ilir dan Pengabuan, DESTANA (Desa Tangguh Bencana), SIGAHKAR (Siaga Pencegahan Kebakaran)," katanya.
Sementara untuk potensi produk unggulan kawasan pedesaan (Purkades) seperti Pupuk Kompos dari Limbah Sawit, memenuhi kebutuhan kompos dari Perusahaan HTI sebesar 15.000 s.d 18.000 ton per bulan.

Kopi Liberika dengan luas lahan mencapai 2.327 Ha. Kelapa Dalam memiliki perkebunan luas 33,648 Ha. Kemudian peternakan sapi terintegrasi, selain menghasilkan daging, kotoran sapi sangat dibutuhkan sebagai persediaan bahan baku Kompos yang sebagian besar masih didatangkan dari daerah lain.
Lokasi yang menjadi Prukades dengan produk unggulan terdiri dari Kompos berada di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
"Dari sembilan desa yang berada di Tebing Tinggi yang ditetapkan tiga desa sebagai kawasan kompos, yaitu Desa Dataran Kempas, Desa Delima, dan Desa Purwodadi," terangnya.
Baca: RTH Taman Anggrek Sri Soedewi, Ditarget Diresmikan Juli Mendatang, Pengelolaan Diserahkan ke DLH
Baca: Hutang Indonesia Semakin Melilit, Benarkah sudah Mengkhawatirkan? Simak Penjelasannya Disini
Baca: Diduga Kehabisan Bensin, Pencuri Sepeda Motor di Sidoarjo Masukan Honda Vario ke Dalam Sungai
Kedepannya kompos akan dibuat dalam bentuk granular lebih (butiran / biji) memudahkan pemasaran karena lebih diminati. Membuat kemasan standar untuk dijual di pasar umum atau pasar rakyat.
Membuat laboratorium kompos sendiri agar tidak tergantung laboratorium lain. Memperluas jaringan pemasaran dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain.
Produksi perbulan 3.200 ton, harga dasar Rp1.135, - per kilo maka omset perbulan dari prukades kompos adalah 3,6 Milyar per bulan atau 43,2 Milyar Pertahun PAD (Pendapatan Asli Desa) di APBDes Tahun 2018, Desa Dataran Kempas sebesar Rp. 73 Juta, Sementara desa Delima sebesar Rp. 135 Juta.