Beredar Video Mesum Pelajar Kalimatan Barat, Pelaku Guru Korban, 3 Tahun Dipaksa Jadi Pemuas Nafsu
Beredar video mesum pelajar Kubu Raya Kalimatan Barat, pelaku ternyata seorang guru dan telah tiga tahun paksa korban berhubungan intim
Beredar video mesum pelajar Kubu Raya Kalimatan Barat, pelaku ternyata seorang guru dan telah tiga tahun paksa korban berhubungan intim.
TRIBUNJAMBI.COM - Ayah mana yang hatinya tidak akan mendidih saat melihat putrinya ada dalam video mesum? Itu pula yang dirasakan oleh MT, warga Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
MT sangat syok, apalagi setelah mengetahui putrinya yang berinisial HU (17 tahun) dijadikan budak Pemuas Nafsu oleh seorang guru selama tiga tahun.
HU sudah jadi siswa di lembaga pendidikan tempat pelaku mengajar sekaligus jadi pemimpin di lembaga pendidikan tersebut sejak tahun 2016.
Ternyata sejak tahun masuk itu pula HU dijadikan budak pemuas nafsu oleh guru itu.
Bahkan aksi guru melakukan hubungan intim dengan HU direkam, dan video mesum di Kubu Raya itu telah tersebar luas ke penduduk setempat.
Kasus perbuatan asusila ini terbongkar dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2019.
Dari informasi yang dihimpun, pelaku telah memiliki empat istri.
Tiga istri muda merupakan mantan muridnya di lembaga pendidikan tempat ia mengajar.
MT (37) mengungkapkan, ia mengetahui video mesum dan perlakuan bejat ke putrinya itu dua hari setelah Idul Fitri.
Ia menyebut sebelum Lebaran Idul Fitri warga desa telah lebih dulu tahu hal itu.
MT syok mengetahui sang putri menjadi korban asusila yang dilakukan oleh gurunya sendiri di lembaga pendidikan di mana sang putri belajar.
Baca: Update Kasus Mutilasi Kasir Indomaret Palembang Vera Oktaria, Ibu Sudah Ikhlas dan Gelar Yasinan
Baca: Puput Nastiti Devi Berubah Usai Dinikahi Ahok, Bentuk Tubuh Jadi Sorotan, Benar sedang Mengandung?
Baca: Ketua Bawaslu Mengaku Pernah Tolak Laporan BPN, Begini Pengakuannya, hanya Membawa Ini di Pengaduann
Yang lebih membuatnya terpukul, adanya video asusila yang melibatkan sang putri dan terduga pelaku.
"Kejadian terjadi sejak tahun 2016, anak saya belajar di sana sekaligus bantu-bantu guru di sana," kata MT ditemui di rumahnya, Senin (17/6/2019).
"Jadi selama tiga tahun ini belum pernah terungkap. Harga diri anak saya, gimana rasanya, saya butuh keadilan untuk anak saya," kata MT.