Berita Nasional
Ketupat Jembut, Makanan yang Cuma Ada Pada saat Lebaran, Simak Asal Usul Namanya yang Unik Itu
Ketupat Jembut, Makanan yang Cuma Ada Pada saat Lebaran, Simak Asal Usul Namanya yang Unik Itu
Ketupat Jembut, Makanan yang Cuma Ada Pada saat Lebaran, Simak Asal Usul Namanya yang Unik Itu
TRIBUNJAMBI.COM - Jangan terkejut bila dengar makanan satu ini. Bila berfikir negatif, nama ketupat satu ini memang agak aneh.
Makanan bernama Ketupat Jembut menjadi bagian dari tradisi unik merayakan Lebaran Ketupat (Bodo Kupat) atau Syawalan.
Tradisi unik tersebut dilakukan masyarakat Dusun Jaten Cilik atau biasa disebut Kampung Jaten Cilik, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang.
Dalam perayaan tersebut, sekitar 600-an warga dari 200-an kepala keluarga (KK) membuat sebuah makanan khas Lebaran.
Baca: Oknum Honorer SD Paksa Buka Baju & Celana Pacar di Gunung, Ini Kronologinya hingga Ditangkap Polisi
Baca: TES KEPRIBADIAN - Pintu Favorit yang Dipilih Akan Menentukan Karakter Kepribadian Seseorang!
Baca: Penyelundupan Benih Lobster Jaringan Internasional, Warga Tiongkok Terancam 6 Tahun Penjara
Baca: Reaksi Habib Bahar bin Smith saat Dituntut 6 Tahun, Terungkap Alasannya Aniaya Dua Remaja
Makanan tersebut hanya disajikan setahun sekali.
Ketupat Taoge yang juga dikenal dengan ketupat isi, merupakan olahan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur) atau kadang-kadang dari daun palma.
Khusus pada ketupat taoge, makanan khas Asia Tenggara tersebut disuguhkan dengan posisi dibelah.
Kemudian, dimasukkan taoge dan sambal kelapa.
Baca: Ramalan Zodiak Kesehatan Jumat 14 Juni 2019, Aquarius Kelelahan, Libra Tertekan, Simak Zodiak Lain!
Baca: Seorang Wanita Tewas Membusuk di Kamar Bedeng, Kapolsek Kotabaru: Bisa Jadi Ada Indikasi Pembunuhan
Baca: Kunjungi Kota Sungai Penuh, Ini yang Dipelajari DPRD Bengkulu Tengah
Baca: Lengser dari Kursi Kepala Dinas, Bupati Safrial Minta Netty Segera Kembalikan Fasilitas Dinas

Adapun, ukurannya relatif lebih kecil dari ukuran biasa, dengan asumsi sekali atau dua kali makan.
Uniknya, ketupat atau kupat taoge hanya ada sekali dalam setahun di Kota Semarang.
Lebih tepatnya, pada hari H+7 Lebaran atau Idul Fitri.
Kupat taoge diproduksi oleh warga Jaten Cilik untuk selamatan perayaan Lebaran Syawal di Masjid Roudhotul Muttaqiin, Jalan Taman Tlogo Mulyo I, Pedurungan.
Pada awalnya, tradisi yang sudah berjalan sejak 1950 M itu, melibatkan warga sekitar sebagai bentuk rasa syukur atas selesainya puasa Ramadan dan puasa 6 hari syawal.
Sebelum warga Jaten Cilik membagikan kupat taoge kepada anak-anak, masyarakat berkumpul di masjid untuk menunaikan salat subuh berjamaah yang dilanjutkan doa bersama.
Setelah itu, warga dewasa yang berada di masjid mendapat pembagian ketupat taoge untuk dimakan secara bersama.