Aksi 22 Mei

Pekerjaan Lain Yunarto Wijaya yang Tak Diketahui Orang, Diincar Pembunuh Bayaran Kelas Nasional

Sosok Yunarta Wijaya menjadi incaran pembunuh bayaran kelas nasional. Begini latar belakang mantan pebisnis muda yang namanya sedang mencuat...

Penulis: Duanto AS | Editor: Duanto AS
Serambi Indonesia
Irfansyah Mengaku Diperintah Kivlan Zen Bunuh Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya 

Sosok Yunarta Wijaya menjadi incaran pembunuh bayaran kelas nasional. Begini latar belakang mantan pebisnis muda yang namanya sedang mencuat...

TRIBUNJAMBI.COM - Yunarto Wijaya menjadi satu di antara orang yang diincar pembunuh.

Sosok muda ini menjadi incaran, selain empat pejabat negara yang masuk daftar rencana pembunuhan.

Satu nama yang menjadi target adalah Yunarto Wijaya, Pimpinan Charta Politika yang merupakan manager lembaga survei.

Menelusuri latar belakang Yunarto Wijaya yang merupakan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, sangat menarik.

Yunarto Wijaya merupakan satu di antara tokoh muda yang mampu berkiprah di lembaga survei tingkat nasional.

Baca Juga

 Sang Ibu Kaget saat Periksa Isi Chat WA Jessica, Kalimat dan Foto Syur Bagian Bawah Mengejutkan

 Nasib Maruf Amin Bila Gugatan Tim Hukum 02 Dikabulkan, Terungkap Fakta-fakta yang Dilakukan KPU

 Pengakuan Iwan Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zein

 Viral 2 Orang Pelukan Posisi Terbaring Ternyata Gancet, Alat Vital Cowok Tercepit di Punya Cewek

 Kondisi Vanessa Angel saat Dikabarkan Pindah Agama, Sang Ayah Beri Bukti yang Mengharukan

Sebelumnya, kepolisian menggelar konferensi pers terkait kerusuhan yang terjadi dalam Aksi 22 Mei 2019.

Ada sejumlah orang yang mengaku diminta untuk mengeksekusi (membunuh) empat tokoh nasional, yakni Wiranto, Budi Gunawan, Luhut Binsar Pandjaitan, Gories Mere, dan seorang direktur lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Polisi memutar video pengakuan sejumlah tersangka yang dituding berencana melakukan pembunuhan.

Satu di antara tersangka yang bernama Irfansyah, dalam rekaman video pengakuannya, mengatakan bersama rekannya Yusuf bertemu Kivlan Zein yang ditemani sopirnya, Armi.

Pertemuan itu dilakukan di Masjid Pondok Indah, Jakarta, sebelum Aksi 22 Mei 2019.

Setelah sampai di lokasi, Irfansyah menemui Kivlan Zen di mobil.

Irfansyah mengatakan kemudian Kivlan Zen menunjukkan ponsel dan menunjukkan foto Direktur lembaga survei Charta Politika, Yunarto Wijaya.

"Pak Kivlan Zen menunjukkan alamat dan Foto Pak Yunarto lembaga quick count. Pak Kivlan Zen meminta 'coba kamu cek alamat, foto dan videokan'," kata Irfansyah dalam rekaman video, yang disiarkan langsung Kompas TV, Selasa (11/6/2019).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved