Pembunuhan
Pembunuhan di Griya Bandung Indah Terkait Urusan Utang, Leher Jihan Nur Shofia Dijerat Kawat
Pembunuhan sadis di kompleks Griya Bandung Indah, istri dibunuh dan dimasukkan ke dalam karung, diduga terkait urusan utang
Pembunuhan sadis di kompleks Griya Bandung Indah, istri dibunuh dan dimasukkan ke dalam karung, suami luka parah di wajah, diduga terkait urusan utang.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan suami istri ( pasutri) yang tinggal di kompleks Griya Bandung Indah jadi korban penganiayaan dan pembunuhan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, menyebut penganiayaan dan pembunuhan ini diduga terkait dengan urusan utang antara korban dengan pelaku.
Pada kasus ini, perempuan bernama Jihan Nur Shofia (28) jadi korban pembunuhan sadis.
Baca: Politisi Partai PAN ini Imbau Kadernya Tak Ikut Aksi 22 Mei di Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Baca: Jokowi Sampul Majalah Ar-Rajul Bicara Terorisme dan Palestina Merdeka, Ini Reaksi Ustaz Yusuf Mansur
Pelaku pembunuhan sadis itu memasukkan jenazah Jihan Nur Shofia ke dalam karung, pada Minggu (19/5/2019).
Pelaku tidak hanya membunuh Jihan Nur Shofia tapi juga berupaya membunuh suaminya yakni Feri (30).
Feri sendiri sudah menerangkan pada kakaknya soal identitas pelaku berinisial S.
Feri jadi saksi kunci kasus ini yang mengetahui detail riwayat kejadian. Identitas pelaku pun sudah dipegang oleh polisi.
"Rekan pelaku menyebutkan sekitar pukul 17.30 pelaku pamit pergi ke Komplek GBI untuk menagih utang," ujar Trunoyudo.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah keluarga Feri Fadil (34) di Kompleks Griya Bandung Indah, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.
"Hasil olah TKP Unit Inafis untuk kematian saudari Jihan Nur Shofia diduga meninggal akibat jeratan kawat di leher," kata Trunoyudo via pesan elektroniknya, Senin (20/5).
Adapun Feri, saat ini masih dirawat di RS Al Islam Bandung.
Kata Trunoyudo, sejumlah saksi sempat bertemu dengan pelaku.
"Pelaku sudah teridentifikasi berdasarkan keterangan suami. Kini tengah mengejar pelaku," ujar Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan via ponselnya.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pada pukul 19.00.