Berhubungan Intim Setelah Salat Tarawih, Waktu yang Tepat Untuk Mandi, Niat dan Cara Mandi Wajib
Bulan Ramadan telah berjalan hingga separuh, semoga menjadi berkah dan ladang amal kepada Allah SWT. Simak Apa saja yang membatalkan puasa
TRIBUNJAMBI.COM - Bulan Ramadan telah berjalan hingga separuh, semoga menjadi berkah dan ladang amal kepada Allah SWT.
Selama berpuasa, kita harus menahan segala hal yang bisa membatalkan puasa sejak subuh hingga waktu berbuka puasa atau maghrib.
Satu diantara yang membatalkan puasa adalah berhubungan intim bagi pasangan suami istri.
Kalau sudah memasuki malam atau bukan waktu puasa, makan, minum dan berhubungan intim bagi pasangan suami istri boleh dilakukan.
Baca: Terlalu Asyik 4 Jam Berhubungan Intim Dengan Bos, Wanita Ini Tak Sadar Balita-nya Tewas di Mobil
Baca: Fakta Tersembunyi dari Nuzulul Quran, Hingga Cara Komunikasi Nabi Muhammad dengan Jibril
Baca: Prostitusi Online - Sepakat Tarif Kencan Rp 400 Ribu, Agus Susanto Booking Cewek Pakai WeChat
Baca: Pura-pura Jadi intel Polisi, Oknum Sales Paksa Remaja Berhubungan Intim di Hotel Simak Modusnya
Baca: VIDEO: Resmi Hadir di Kota Jambi, Transmart Usung Konsep Ritel Modern 4 in 1
Artikel kali ini khusus membahas tentang hubungan badan bagi suami-istri saat bulan Ramadan.
Banyak yang bingung dan tidak tahu, setelah suami istri berhubungan badan di malam bulan Ramadan, lebih baik mandi junub dahulu atau sahur terlebih dahulu.
Sepertinya sederhana, namun jika kita tidak tahu bagaimana yang seharusnya, pemahaman kita bisa salah kaprah dan menyesatkan.
Nah, daripada bingung, mari kita simak penjelasannya di bawah ini.
Baca: Dj Dinar Candy Dipakaikan Jilbab, Atta Halilintar Direstui Jadi Calon Menantu
Baca: KRITIK Keras Jubir BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Pada Agus Harimurti Yudhoyono,Tolong Jaga Etika
Baca: Kepolisian Malaysia Tangkap 3 Terduga Teroris Diantaranya WNI, Dicurigai Tergabung Jaringan ISIS
Baca: Diduga Dibunuh Sepupu, Siswi SMP Lubuklinggau Wiwik Wulandari Ditemukan di Selokan Ditusuk 3 Kali
Baca: Jelang Hasil Pilpres 22 Mei 2019, Imbauan Polri hingga Pengakuan Terduga Teroris akan Serang Massa
Dilansir TribunSolo.com dari NU Online, sebetulnya tidak ada aturan yang melarang untuk langsung santap sahur sebelum mandi junub.
Sebab hal tersebut bukan tergolong aktivitas yang dilarang bagi orang junub.
Sehingga tidak ada keharusan mana yang lebih didahulukan antara mandi junub terlebih dahulu atau langsung makan sahur.
Perlu diketahui, orang yang junub hanya dilarang melakukan 5 hal ini saja.
Yaitu, shalat, membaca Al-Qur’an, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.
Aktivitas yang dilarang bagi orang junub sendiri, disampaikan oleh Syekh Al-Qadli Abu Syuja’ dalam Matn al-Taqrib sebagai berikut:
وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اّلصَّلَاةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ وَالطَّوَافُ وَالُّلبْثُ فِي الْمَسْجِدِ
“Haram bagi orang jubub lima hal: shalat, membaca Al-Qur’an, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid.” (al-Qadli Abu Syuja’, Matn al-Taqrib, Semarang, Toha Putera, tanpa tahun, halaman 11)
Jadi, Anda boleh saja makan sahur sebelum mandi junub. Tidak ada yang melarang.