Kisah Militer

Misteri di Lembah X Terbongkar, Kopassus Lakukan Misi Berisiko Tinggi ke Hutan Belantara Papua

Beberapa anggota Kopassus dikirim ke hutan pedalaman Papua, untuk sebuah misi yang berisiko tinggi pada 1969. Tempat itu dinamakan Lembah X ...

Editor: Duanto AS
AMMOchambers
Ilustrasi Kopassus menyusuri rawa-rawa. 

Beberapa anggota Kopassus dikirim ke hutan pedalaman Papua, untuk sebuah misi yang berisiko tinggi pada 1969. Tempat itu dinamakan Lembah X karena masih misterius.

TRIBUNJAMBI.COM - Beberapa tahun sebelum misi Kopassus di Papua, pada 1961, temuan sebuah potongan kaki menggegerkan dunia.

Potongan kaki itu milik putra raja minyak AS super kaya, Michael Rockfeller.

Dia melakukan ekspedisi ke pedalaman Papua Nugini, namun hilang.

Sekira dua bulan kemudian, setelah upaya pencarian, jasad Michael Rockfeller hanya ditemukan berupa sepotong kaki yang masih mengenakan sepatu. ( pasukan elite TNI )

Prajurit Kopassus
Prajurit Kopassus ()

Setelah penelitian, berdasar jenis sepatu, potongan kaki tersebut dikenali sebagai jasad dari mendiang Rockfeller. ( RPKAD )

Kabar kematian Rockfeller, yang keluarga miliarder, dengan cara yang sangat tragis itu menjadi perhatian dunia internasional. Termasuk rumor bahwa Michael Rockfeller telah dimakan suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

Baca: Pasukan Khusus AS Tak Berkutik saat Kopassus Keluarkan Ilmu Super, Cuma Bisa Terbelalak

Baca: Pasukan Inggris Kaget Lihat Kemampuan Kopassus saat Pertempuran Hutan Kalimantan, Kawannya Kabur

Baca: Pelatih Karate Kopassus Tumbang di Tangan Haji Umar, Jago Silat Bisa Putar Empat Golok Sekaligus

Baca: Mengapa Anak Bopak Castello dari Istri Pertama Bisa Berwajah Bule? Kisruh Rumah Tangga Pelawak

Baca: Siapa Sebenarnya Jenny Siswono? Foto Ibu Agnez Mo saat Muda Bawa Piala Muncul di Instagram

Baca: Kevin Sanjaya Geregetan lalu Smash Keras Natasha Wilona hingga Terduduk, Benarkah Mulai PDKT?

Rumor keberadaan suku pemakan manusia tidak hanya beredar di Papua Nugini, tapi juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua), yang pada 1960-an masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.

Beberapa tahun setelah peristiwa itu terjadi, Kopassus dikirim ke hutan belantara Papua.

Pada waktu itu, hutan Papua masih sangat liar dan berisiko untuk didatangi, termasuk RPKAD (sekarang Kopassus) sekalipun.

RPKAD menelusuri hutan

Pada 5 Mei 1969, meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, dilakukan misi ke sana.

Ada tujuh anggota RPKAD, lima anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto.

Mereka melaksanakan ekspedisi ke Lembah X, lokasinya di lereng utara Gunung Jayawijaya.

Tim ekspedisi berjumlah 16 orang itu dipimpin personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung, sebagai Komandan Tim, dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved