Digelandang, Dosen yang Posting Soal People Power Ternyata Mantan Caleg
Berdasarkan penelusuran di Facebook miliknya, terdapat postingan sebuah poster bertuliskan DR.Solatun calon anggota DPR RI
TRIBUNJAMBI.COM, BANDUNG - SDS (56), dosen yang memposting soal people power di beranda laman akun Facebook miliknya, ternyata pernah mencalonkan diri menjadi calon legislatif dapil Jawa Tengah.
Berdasarkan penelusuran di Facebook miliknya, terdapat postingan sebuah poster bertuliskan DR.Solatun calon anggota DPR RI dari Partai Bulan Bintang (PBB) Dapil Jateng VIII Nomor Urut 5 Cilacap Banyumas. Di poster yang diunggah SDS itu pun terdapat foto Ketua PBB, Yusril Ihza Mahendra.
Pada keterangan poster itu, SDS menuliskan ‘ass.ww Semoga pemilu besok kemenangan menjadi milik Ummat Muslim.
Dugaan Fera Oktaria Kasir Indomaret Dimutilasi Mantan Pacar, 4 Fakta Mengejutkan
Bau Durian Bisa Bikin Panik, Ratusan Orang di Australia Dievakuasi
Wow, 2 Personil NCT Dream Rela Nyuci Baju di Bantargebang, Bersama Anak Pemulung
Akan Dibuka Politeknik Astra, Daya Tampung 2000 Mahasiswa
Jika saya ditakdirkan harus menang, silahkan tagih karena nadzar saya akan shodaqohkan gaji saya 25% uutk partai, 75% untuk masjid yang memerlukan di CILACAP BANYUMAS'.
Hal tersebut dibenarkan Direktur Reserse kriminal Khusus Kombes Samudi dalam pesan singkatnya. “Yya betul. Nyaleg di Jateng tapi kalah,” kata Samudi dalam pesan singkatnya, Sabtu (11/5/2019).
Seperti diketahui SDS ditangkap karena postingannya yang dinilai bersifat provokatif yang diunggah di laman Facebook pada 9 Mei 2019.
Postingan itu tertulis 'HARGA NYAWA RAKYAT Jika People Power tidak dapat dielak: 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar dengan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner cat berapi dan keluarga mereka.
SDS digelandang petugas Kamis (9/5/2019) sekitar pukul 23.10 WIB di daerah Margahayu Raya, Kelurahan Buah Batu, KecamatanBandung Kidul, Kota Bandung.
Kepada wartawan, SDS mengaku bahwa postingan tersebut tidak bermaksud memprovokasi, tetapi mengingatkan jangan sampai terjadi benturan jika people power terjadi.
Digelandang, Dosen yang Posting Soal People Power Ternyata Mantan Caleg
Dugaan Fera Oktaria Kasir Indomaret Dimutilasi Mantan Pacar, 4 Fakta Mengejutkan
Bau Durian Bisa Bikin Panik, Ratusan Orang di Australia Dievakuasi
Wow, 2 Personil NCT Dream Rela Nyuci Baju di Bantargebang, Bersama Anak Pemulung
Akan Dibuka Politeknik Astra, Daya Tampung 2000 Mahasiswa
"Saya hanya mengatakan, kalimat itu mungkin salah pengkalimatannya. maksud saya jangan sampai ini terjadi."
"Demi Allah karena saya juga anak bangsa, guru dan ayah. Saya juga kakek dari cucu saya, mana mungkin membiarkan situasi membenturkan nama polisi dengan rakyat dengan nama yang sangat sensitif seperti "people power".
"Makanya saya katakan jika tidak bisa dielak, kalimat itu sebenarnya kata kuncinya," jelas SDS di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).
Almamater
Dosen pascasarjana Universitas Pasundan Bandung, Solatun Dulah Sayuti ditangkap penyidik Ditreskrimsus Polda Jabar karena menyebarkan ujaran kebencian di Facebook.
Solatun menulis di Facebooknya pada 9 Mei 2019 dengan tulisan, Harga Nyawa Rakyat, jika people power tidak dapat dielak; 1 orang rakyat ditembak oleh polisi harus dibayar engan 10 orang polisi dibunuh mati menggunakan pisau dapur, golok, linggis, kapak, kunci roda mobil, siraman tiner ct berapi dan keluarga mereka.