DOKTER Spesialis Syaraf Ungkap Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS, 'Kok Orang 60 Tahun Diterima'

TRIBUNJAMBI.COM --Dokter spesialis Syaraf, dr. Ani Hasibuan mengatakan, beban kerja, masalah psikis, waktu

Editor: ridwan
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Haris Azhar 

TRIBUNJAMBI.COM --Dokter spesialis Syaraf, dr. Ani Hasibuan mengatakan, beban kerja, masalah psikis, waktu terlalu panjang bisa menjadi satu di antara pemicu meninggalnya ratusan petugas KPPS.

Namun demikian, faktor kelelahan tidak bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Hal itu disampaikan dr Ani Hasibuan saat menjadi narasumber di Catatan Demokrasi Kita, yang membahas tema Misteri Kematian Ratusan Petugas KPPS.

Baca: Jokowi-Maruf Amin Dominasi Kemenangan di Jawa Timur, Suaranya 8 juta Ketimbang Prabowo-Sandi 3 juta

Baca: Ibu di Tulungagung Terkejut Lihat Chat Whatsapp Anak Gadis, Sampai Berani Kirim Foto Syur ke Pacar

Baca: SAKSI Prabowo-Sandi Tolak Tanda Tangan Real Count KPU Pilpres 2019, Ketua KPU sebut Tetap Sah

 

"Pemicu mungkin, kalau dia punya penyakit. Katakanlah ada orang dengan tumor utok. Tumornya kalem-kalem saja di situ nggak ngapa-ngapain," kata dr Ani Hasibuan. 

Lalu beban kerjanya besar, mikir, psikis, ya udah jadi ada masalah sehingga tumornya bertingkah.

"Dia meninggal karena itu. Kelelahan tidak bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia," tegas Ani Hasibuan. 

Dirinya menegaskan, datang ke Jogja untuk mengetahui apa penyebab banyak petugas KPPS meninggal dunia.

"Yang ingin saya minta di sini, sebagai dokter sebagai rakyat, ayo dong diperiksa," tambah Ani Hasibuan.

Baca: TERBARU Lowongan Kerja BUMN Garuda Indonesia untuk Semua Jurusan, Buka s/d 18 Mei 2019

Baca: TERBARU Lowongan Kerja BUMN Garuda Indonesia untuk Semua Jurusan, Buka s/d 18 Mei 2019

Baca: Simak Bagaimana Persiapan MK untuk Tangani Sengketa Perselisihan Hasil Pemilu

"Di Jogja ada korban, punya anak empat. Istri tidak kerja. Mau diapain sama negara tuh," katanya.

Dalam talkshow tersebut Ani Hasibuan juga membongkar proses rekrutmen petugas KPPS khususnya terkait surat keterangan kesehatan.

"Saya tanya sama mereka bagaimana cara mendaftar jadi anggota KPPS. Pergi aja ke Puskesmas bikin keterangan sehat.

"Diperiksa nggak? Ditensi kek, dirontgent, Nggak ada," katanya. 

Baca: Debat Sengit Rocky Gerung Vs Adian Napitupulu & I Gusti Putu Artha! Haris Azhar Jengah, Andromeda?

Jadi kalau ada yang sakit, tak tercover, tak terdeteksi kemudian kita pekerjakan dengan beban yang katakanlah over time 3x24 jam dengan orang ginjal itu kemudian yang menjadi masalah.

"Di situ juga satu kelalaian menurut saya. Lalai dong. Udah tahu beban kerjanya banyak, kok orangnya nggak disiapin?," katanya.

"Udah tahu beban kerja banyak, kok orang 60 tahun masih diterima. Mungkin nggak orang 60 tahun bekerja 3 x 24 jam sehari," lanjutnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved