Baznas Salurkan Rp 2,6 Miliar Dana Zakat untuk Panti Asuhan dan Beasiswa Pendidikan di Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jambi menyalurkan Rp 2,6 miliar dana zakat yang terkumpul pada 2018-2019.

Dana itu disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya, baik perorangan, maupun ke Panti Asuhan. Baznas Provinsi Jambi juga menyalurkan dana zakat yang terkumpul tersebut dalam bentuk beasiswa anak-anak yang menempuh pendidikan berupa dana beasiswa pembuatan skripsi dan membantu anak-anak yang akan melanjutkan pendidikan ke luar Negeri seperti Mesir dan Maroko.

Sekertaris Daerah Provinsi Jambi M Dianto, yang menghadiri kegiatan penyaluran Zakat tersebut menyampaikan, kedepan Pemprov Jambi melalui Biro Kesramas akan mencarikan solusi bagaimana ASN Provinsi Jambi dapat membayarkan zakat dengan sedekahnya ke Baznas. Sebab, ada kendala tren ASN yang menyerahkan zakat dan sedekahnya ke baznas semakin menurun.

"Karena dengan pola sekarang, gaji ASN langsung masuk ke rekening ASN masing-masing. Sehingga untuk memotong zakat dan sedekah itu agak kesulitan kalau bukan dari ASN yang bersangkutan yang berniat mengeluarkan zakat dan sedekah tersebut," ujar Sekda, Selasa (30/4).

Baca: Polda Jambi Tangkap Dua Gembong Narkoba dari Aceh dan Cirebon, Uang Rp 500 Juta Hasil Sabu Disita

Baca: Dikuasai 9 Parpol Besar, Ini Prediksi Nama-nama Pemenang Dapil 4 Kota Jambi

Baca: Jelang Musim Kemarau, BMKG Jambi Deteksi 25 Titik Hospot di Provinsi Jambi

Baca: Sungai Batanghari Tercemar Parah, Forum Pengelola DAS Jambi Akan Hubungi Menteri

Baca: Kasus Kematian Dua Anak di Rumah Kito Hotel, Rudy Akan Dengarkan Tuntutan Jaksa 7 Mei Besok

Disebutkan Sekda, jumlah ASN Provinsi Jambi yang jumlahnya mencapai 12 ribu orang, merupakan potensi cukup besar jika mereka menyisihkan sebagian penghasilanya untuk zakat.

Sementara itu, Kepala Baznas Provinsi Jambi Aminullah Amid, menyampaikan bahwa dana zakat yang terkumpul pada tahun 2018 lalu hingga Maret 2019 ini sebesar Rp 2,6 miliar.

"Jadi rata-rata per bulan Rp 200 jutaan. Itu cuma Jambi. Belum termasuk masing-masing kabupaten/kota," kata Aminullah.