Siapa Saja Mencicipi Uang Bisnis Minyak Ilegal di Jambi? Inilah Oknum yang Dapat Jatah Mingguan
Siapa nyana, minyak ilegal hasil penambangan di kawasan Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, diolah di jantung kabupaten tersebut, yakni di Muara Bulia
Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Siapa nyana, minyak ilegal hasil penambangan di kawasan Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, diolah di jantung kabupaten tersebut, yakni di Muara Bulian.
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Sejumlah lokasi di Kabupaten Batanghari, Jambi, diketahui menjadi ladang minyak ilegal.
Di antaranya di dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Thaha Syaifuddin dan di Desa Pompa Air.
Siapa nyana, minyak ilegal hasil penambangan di kawasan Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, diolah di jantung kabupaten tersebut, yakni di Muara Bulian.
Pengolahan minyak itu misalnya diketahui terdapat di pinggir Jalan Baru, RT 33 Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian.
Baca Juga
Ranty Maria Posting Ayat Kitab Suci, Dua Hari Jelang Pernikahan Ammar Zoni-Ibel, I’m just amazed
Akun Facebook Meli Buguwapai Boma Diburu, Hina Prajurit TNI yang Luka Ditembaki KKB di Papua
Muzdalifah Punya Suami 15 Tahun Lebih Muda, Hari Ini Kali Keempat Menikah
Sahabat Suami Mantan Luna Maya Bocorkan Nama Panggilan Calon Anak Syahrini dan Reino Barack
Kejutan, Pernyataan Grace Natalie Terbukti, PSI Lewati Partai & Pemain Lama di Kota-kota Besar Ini
Bahkan, ada uang minyak yang dihitung per tungku yang diserahkan kepada ketua RT. Diketahui, ada dua tempat pemasakan minyak ilegal di kawasan tersebut.
Pantauan Tribunjambi.com, lokasi pertama tempat pengolahan minyak itu persis terletak di pinggir Jalan Baru arah Mekarsari Ness.
Tempat ini juga dekat dengan permukiman warga. Bahkan, aksesnya menuju jalan lintas juga tak begitu jauh, yakni sekira 1 kilometer.
Dari luar, tempat itu terdapat banyak tumpukan barang rongksokan. Dan dipagar seng keliling. Sehingga aktivitas di dalamnya tak terlihat dari luar.
Sepintas, jika pengendara melintasi jalan tersebut, akan tercium aroma minyak.
Sementara, lokasi kedua bersebrangan dengan lokasi pertama. Namun jaraknya cukup dekat. Hanya saja, lokasi kedua ini memasuki lorong sekira beberapa ratus meter dari pinggir jalan.
Aktivitas itu menguarkan aroma minyak ke sekitarnya. Tak heran warga pun merasakannya sudah sejak beberapa waktu lalu.

Satu di antara warga sekitar yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, dari dua tempat itu kerap mengeluarkan bau minyak yang tak sedap sehingga mengganggu penciuman warga sekitar.
"Baunya itu bisa tercium sampai ke lapas. Sekarang mungkin belum ada dampaknya untuk kami warga di sini. Tapi beberapa tahun ke depan bisa saja terjadi gangguan saluram pernafasan," ujarnya kemarin.
Menurutnya, aktivitas tersebut telah berlangsung sejak tahun lalu. Ada sekira 8 hingga 9 pekerja yang notabene adalah warga sekitar.