Kisah Militer RI

Kala Perompak Paling Ditakuti di Filipina Cari Masalah dengan Kopassus & Denjaka Karena Sandera WNI

Kala Perompak Paling Ditakuti di Filipina Cari Masalah dengan Kopassus & Denjaka Karena Sandera WNI

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kopassus dan Denjaka TNI AL 

Kala Perompak Paling Ditakuti di Filipina Cari Masalah dengan Kopassus & Denjaka Karena Sandera WNI

TRIBUNJAMBI.COM - Kekuatan militer Indonesia pernah diuji dengan beberapa serangan terorisme hingga percobaan penyanderaan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Sehingga, pemerintah mau tak mau harus menurunkan pasukan khususnya untuk menanggulangi permasalahan itu.

Kisah perjuangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) di beberapa wilayah yang dimasuki para musuh selalu menuai hail baik yang membanggakan negara.

Seperti kisah pasukan khusus TNI AL dan AD saat menyelamatkan Warga Negara Indoneisa (WNI) yang disekap oleh perompak di perairan Indonesia dan negara tetangga.

Pasukan Khusus TNI siap dikerahkan untuk membantu membebaskan 10 WNI yang disandera oleh perompak kelompok Abu Sayyaf yang bermarkas di Filipina.

Baca Juga:

Jika Terpilih, Prabowo Sandi Berkomitmen Tak Ambil Gaji Sepeser pun, Akan Dikemanakan Gaji Mereka?

Dua Hari Masa Tenang, Bawaslu Batanghari Cabut 1.000 APK Jelang Pemilu 2019

VIDEO: Empat Hari Hanyut di Sungai Batang Tebo Zahra Ditemukan Tak Bernyawa, Begini Kondisi Jasadnya

Jokowi Miliki 1 Juta Subscriber, Jadi Presiden Pertama di Dunia yang Dapat Golden Play Button

"Kami siapkan saja personelnya. Setiap waktu diminta kami sudah siap," kata Kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Letkol Inf Joko Tri Hadimantoyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Ia mengaku belum ada perintah agar Kopassus melakukan operasi pembebasan sandera karena hal itu merupakan kewenangan pemerintah.

"Itu kan kewenangan pemerintah. Kalau ada peristiwa seperti itu, memang biasanya sudah ditunjuk orang-orangnya. Kami pun bersiap," kata Joko.

Tak hanya Kopassus, melainkan TNI Angkatan Laut mengaku siap diterjunkan manakala diminta untuk membantu agar proses pembebasan penyanderaan bisa dilakukan.

Pasukan TNI (Kopassus)
Pasukan TNI (Kopassus) (Tribun Timur)

"Saat ini kami menunggu jalur diplomatik dulu. Tapi yang jelas TNI, khususnya TNI AL, kalau diminta bantu kami sudah siap. TNI AL selalu menggelar patroli di wilyah yuridiksi, meskipun tidak ada masalah," kata Kadispenal Kolonel Laut (P) Edi Sucipto.

TNI AL masih menunggu perintah dari Panglima TNI yang saat itu masih dijabat oleh Jenderal Gatot Nurmantyo, termasuk apakah Denjaka yang akan diturunkan jika memang diperlukan.

"Itu kita serahkan kepada ahlinya, biar Panglima TNI yang menentukan, karena beliau yang memiliki otoritas. Yang pasti beliau tidak akan salah pilih," kata mantan prajurit Denjaka ini.

Baca Juga:

Bermula dari Pasukan yang Dihina di Thailand, Tercetus Pasukan Ganas Sat 81 Kopassus oleh Sosok Ini

Bensin Eceran Tumpah, Rumah dan Warung Sarinin di Sarolangun Habis Terbakar, Rugi Ratusan Juta

Ketika Prabowo Subianto Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Mantan Istri, Lihat Respon Titiek Soeharto

Ia menambahkan, ada atau tidak ada peristiwa, pihaknya selalu melakukan operasi dalam rangka penegakkan kedaulatan.

Seperti diketahui, Kopassus dan Denjaka adalah dua dari beberapa pasukan elit yang dimiliki TNI.

Anggota dari dua pasukan tersebut memiliki kemampuan tempur dan bertahan di atas rata-rata berkat gemblengan yang luar biasa.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved