Debat Capres

Petinggi Demokrat WO Saat Debat Capres, Rachland Nashidik : Kenapa Pak SBY yang Diserang

Prabowo Subianto menyebut kesalahan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi bukan semata karena kesalahan calon presiden petahana Jokowi.

Penulis: Heri Prihartono | Editor:
Kolase Tribunnews.com, foto dari Instagram @jokowi dan @indonesiaadilmakmur
Lihat perbedaan massa kampanye kedua calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto di GBK, Senayan, Jakarta. 

TRIBUNJAMBUNJAMBI.COM - Prabowo Subianto menyebut kesalahan ekonomi di Indonesia saat ini terjadi bukan semata karena kesalahan calon presiden petahana Jokowi.

Prabowo Subianto menilai kesalahan arah ekonomi yang mengakibatkan terjadinya deindustrialisasi adalah salah semua pihak.

Prabowo Subianto juga menyebut salah arah ekonomi ini terjadi karena kesalahan presiden-presiden sebelum Jokowi.

Apa yang disampaikan Prabowo Subianto justru membuat petinggi demokrat WO dan meninggalkan arena debat padahal debat sedang berlangsung.

Rachland Nashidik bahkan menyangkan pernyataan Prabowo Subuianto.

" Pak Prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? kenapa pak SBY yang diserang,

Sebelumnya Prabowo Subianto menilai kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam Debat Kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) yang mengangkat tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

"Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo. 
Prabowo mengatakan perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur.

Ia menilai berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Hal itu, menurut Prabowo, belum terlihat saat ini. Ia menilai perekonomian Indonesia saat ini justru menguntungkan pihak asing. 
"Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun. Tapi kita harus berani mengkoreksi diri. Kita salah arah. Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok yang dalam 40 tahun hilangkan kemiskinan," lanjut Prabowo.

Baca: Kasus Bullying Butuh Ketegasan, Begini Pendapat Lulu Laudza Duta Muslimah Jambi

Baca: Petinggi Demokrat WO Saat Debat Capres, Rachland Nashidik ; Kenapa Pak SBY yang Diserang

Baca: Pembunuhan Aprizal di Kerinci Bermotif Perselingkuhan, Istri Pelaku Beri Keterangan Mengejutkan

Baca: Masuki Masa Tenang Pemilu 2019, Besok Bawaslu Bungo Akan Bersihkan APK di Bungo

Baca: Prabowo Subianto Salahkan Presiden Sebelum Jokowi Soal Kegagalan Ekonomi Indonesia

"Kita harus contoh berani belajar dari yang hebat. Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan kita semua. Jadi ini salah jalan. Kita harus kembali ke Pasal 33," lanjut dia.

Sebelumnya Prabowo Subianto mempertanyakan kebijakan capres petahana Joko Widodo yang kerap kali mengizinkan impor komoditas.

Prabowo menjawab pertanyaan dari moderator mengenai daya beli petani dan nelayan yang rendah. Padahal Indonesia dikenal sebagai negara maritim dan agraris.

"Justru disini letak masalah di mana saya singgung ekonomi kita salah arah," kata Prabowo.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved