Kondisi Terkini di Nduga Papua Jelang Pemilu, KPU Papua Siapkan TPS Bagi Pengungsi

Komisi Pemilihan Umum Papua berencana membangun Tempat Pemungutan Suara atau TPS di wilayah perbatasan Nduga

Editor:
ISTIMEWA
Helikopter milik TNI yang digunakan untuk mengevakuasi para korban pekerja di Nduga, Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Komisi Pemilihan Umum Papua berencana membangun Tempat Pemungutan Suara atau TPS di wilayah perbatasan Nduga untuk mengakomodir para pemilih yang mengungsi pasca kontak senjata antara kelompok kriminal bersenjata (KKB) dengan anggota TNI di wilayah Kabupaten Nduga, Kamis (7/3/2019).

Aksi penembakan yang masih kerap terjadi, membuat masyarakat di 12 distrik di Kabupaten Nduga, Papua, mengungsi ke kabupaten terdekat.

Rencananya, pengungsi bisa memberikan hak suaranya di perbatasan Nduga-Jayawaijaya, Nduga-Lanny Jaya, dan Nduga-Mimika.

"Ini alternatif- alternatif yang sudah disiapkan dan sudah dikonsultasikan ke KPU RI," ujar Ketua KPU Papua, Theodorus Kossay kepada Kompas.com Senin (8/04/2019).

Theodorus mengakui, hingga saat ini KPU belum memiliki data berapa jumlah pemilih di Nduga yang ikut mengungsi.

Namun, masalah tersebut sudah ditindak lanjuti pada rapat.

"Menurut informasi yang masih rawan tetap dilaksanakan (Pemilu). Hanya kami belum dapat infonya lebih lanjut, (jumlah) pemilih yang mengungsi kami belum dapat," katanya.

Ia mengklaim bahwa komisioner KPU Papua sudah turun untuk melihat kondisi di wilayah tersebut serta memastikan jumlah pemilih yang mengungsi.

Sebagai informasi, Kabupaten Nduga merupakan salah satu dari 12 kabupaten di Papua yang diperbolehkan untuk menggunakan Sistem Noken dalam Pilpres dan Pileg 2019.

Aksi penembakan di Nduga pertama kali terjadi pada 2 Desember 2018. Pada saat itu 24 pekerja PT. Istaka Karya tewas.

Sejak saat itu, aksi penembakan yang menewaskan aparat keamanan beberapa kali terjadi dan masyarakat di 12 distrik mengungsi karena ketakutan.

Respons Pemerintah atas Ancaman KKB Boikot Pemilu

Usai insiden kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan anggota Brimob di Kabupaten Nduga, kini pimpinan KKB Egianus Kogoya kembali berulah.

Tak tanggung-tanggung, pentolan KKB Egianus Kogoya bahkan mengaku siap mengagalkan ajang pesta demokrasi yang akan digelar pada 17 April 2019 mendatang.

KKB dibawah Egianus Kogoya bahkan telah menyiapkan pasukan untuk mengobrak-abrik ajang pemilu 2019.

Baca: UPDATE 3 Siswi SMA di Pontianak Terancam Penjara 3,5 Tahun, Tersangka Penganiayaan Siswi SMP

Baca: Luna Maya Pamer Foto Bareng Adik Faisal Nasimuddin, Maia Estianty Peringatkan Soal Pria Botak

Baca: Bila Pisau Komando Kopassus Berbilah Dua Kena Tubuh Musuh, Efek Seperti Ini yang Terjadi

Baca: MotoGP Amerika 2019 - Live Streaming hingga Jadwal, Mulai Jumat 12 April 2019 Latihan Bebas 1

Baca: Lowongan Kerja 2019 - PT Pegadaian Butuh Karyawan, Dicari Lulusan S1 Semua Jurusan, Ditutup 20 April

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved